Menu

Mode Gelap

Internasional · 4 Jul 2024

Fakta-fakta Demo Ricuh di Kenya hingga Kakak Tiri Obama Jadi Korban


					Fakta-fakta Demo Ricuh di Kenya hingga Kakak Tiri Obama Jadi Korban Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Kenya terjerumus ke dalam kekacauan setelah setidaknya 13 pengunjuk rasa tewas terkena peluru polisi saat demonstrasi menentang undang-undang reformasi pajak pada Selasa (25/6).

Kerusuhan dimulai ketika ratusan pengunjuk rasa mengepung gedung Parlemen di ibu kota Nairobi pada Selasa malam. Saat itu, para deputi mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) yang mengatur kenaikan pajak.

Masyarakat tidak setuju dengan aturan tersebut karena dinilai semakin menekan penderitaan rakyat.

Berikut beberapa fakta mengenai protes di Kenya

Polisi awalnya mencoba membubarkan massa dengan menembakkan gas air mata. Namun, ketika massa tidak membubarkan diri dan melepaskan gas, polisi akhirnya menembakkan peluru tajam ke arah pengunjuk rasa.

Sedikitnya 13 orang tewas akibat tembakan tersebut. Auma Obama, seorang aktivis dan saudara tiri mantan Presiden AS Barack Obama, juga menjadi korban gas air mata.

“Saya di sini karena… lihat apa yang terjadi. Pemuda Kenya melakukan protes untuk hak-hak mereka. Mereka melakukan protes dengan bendera dan spanduk,” kata reporter CNN, Auma Obama di lokasi kejadian.

“Saya malah tidak bisa melihat lagi. Kami ditembak dengan gas air mata,” lanjutnya sambil terbatuk-batuk dan menutup matanya dari penyebaran gas air mata.

Menurut Asosiasi Medis Kenya, 31 orang terluka dalam protes Selasa malam. Korban luka-luka termasuk 13 orang yang terkena peluru tajam dan empat orang yang terkena peluru karet, lapor Al Jazeera. Presiden mencurigai adanya penyusup.

Presiden Kenya, William Ruto, mencurigai adanya beberapa penyusup yang menyamar dalam demonstrasi yang awalnya berlangsung damai tersebut.

“Penjahat yang tidak biasa, atau bahkan mungkin, sebagai pengunjuk rasa damai, menyebarkan teror terhadap rakyat, perwakilan terpilih mereka, dan lembaga-lembaga yang dibentuk oleh Konstitusi kita, dengan ini mereka berharap bisa lolos dari hukuman,” kata Ruto seperti dikutip CNN.

Reformasi perpajakan apa yang diprotes oleh masyarakat?

RUU Keuangan tahun 2024 telah diajukan ke Parlemen pada awal Mei. Sejak saat itu, masyarakat terus melakukan protes karena tidak setuju dengan peraturan yang telah ditetapkan.

RUU ini memuat aturan mengenai kenaikan pajak, termasuk pungutan baru atas pembuatan konten digital yang dimonetisasi, serta kenaikan pajak sebesar 5% atas pembayaran digital seperti transfer bank dan mata uang digital.

Aturan ini sangat berbahaya bagi negara yang bergantung pada uang seluler seperti Kenya.

Sejumlah peraturan lain yang ditentang oleh masyarakat Kenya termasuk usulan untuk mengenakan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 16 persen pada roti, serta pajak cukai sebesar 25 persen pada minyak goreng nabati mentah dan olahan yang diproduksi di dalam negeri.

RUU tersebut juga mengatur tambahan pajak penghasilan sebesar 2,75 persen bagi pegawai yang terdaftar dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional. Pajak tahunan sebesar 2,5 persen juga dikenakan pada kendaraan bermotor.

Hapus sejumlah aturan perpajakan

Setelah serangkaian protes beberapa waktu lalu, Parlemen akhirnya mengumumkan amandemen darurat.

Pada konferensi pers, Ketua Komite Keuangan Kenya Kuria Kimani mengatakan Parlemen akan menghapus pajak atas roti, minyak, kendaraan bermotor dan transaksi keuangan, termasuk pembayaran uang secara mobile.

Usulan “pajak lingkungan” atas barang-barang plastik seperti popok, pembalut wanita, dan telepon hanya akan berlaku untuk produk impor, bukan produsen lokal.

Kontribusi terhadap asuransi kesehatan dan perumahan bagi karyawan juga harus dikurangi.

Mengapa reformasi perpajakan ini begitu sensitif?

Masyarakat Kenya sudah berada di bawah tekanan berat, bahkan tanpa adanya kenaikan pajak. Pasalnya, masyarakat saat ini hidup dalam konteks meningkatnya biaya hidup dan pangan di dalam negeri.

Para pengunjuk rasa juga mengatakan, sejak pelantikan Ruto pada tahun 2022, masyarakat semakin banyak dikenai pajak, sedangkan pelayanan publik yang diberikan tidak meningkat secara signifikan.

Mereka juga menuduh pemerintah Ruto mengenakan pajak untuk memberantas korupsi dan bukannya meningkatkan pelayanan sosial.

(blq/DNA)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Bom-bom Israel ke Gaza Mengalahkan Kebrutalan Perang Dunia 2

20 September 2024 - 08:14

Tabrakan Kereta di Ceko Tewaskan 4 Orang

20 September 2024 - 07:15

81 Warga Nigeria Tewas dalam Serangan Teroris Boko Haram

20 September 2024 - 05:15

Trending di Internasional