Menu

Mode Gelap

Internasional · 4 Jul 2024

Pakar RI soal Upin & Ipin: Media Propaganda Malaysia


					Pakar RI soal Upin & Ipin: Media Propaganda Malaysia Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Serial kartun Upin & Ipin disebut-sebut menyebarkan propaganda tentang budaya dan kehidupan sehari-hari Malaysia, yang beberapa di antaranya ada kaitannya dengan Indonesia.

Dosen Hubungan Internasional FISIP Universitas Padjajaran Dudi Heryadi mengatakan serial anak-anak ini merupakan salah satu tayangan yang sangat digemari masyarakat Indonesia khususnya anak-anak.

Aksen Melayu yang kental serta alur cerita yang ringan dan membumi membuat Upin & Ipin mudah dipahami dan dihubungkan oleh orang-orang dari kedua negara.

“Jika dilihat dalam konteks hubungan internasional, sangat tepat jika dijadikan sebagai alat diplomasi budaya Malaysia untuk semakin mempererat hubungan kedua negara,” kata Dudi kepada CNNIndonesia.com, Rabu (3/7).

Sementara bagi kita (Indonesia), pemerintah harus bijak menyikapi propaganda Malaysia. Kita tidak bisa marah begitu saja karena merasa budaya kita diakui orang lain. Tapi pemerintah harus mencari jalan. Masyarakat Indonesia mereka mengenal budaya mereka dengan baik.”

Selain untuk mempererat hubungan kedua bangsa, menurut Dudi, serial tersebut juga dimanfaatkan Malaysia untuk menyebarkan klaim budayanya yang biasanya dikaitkan dengan Indonesia.

Budaya-budaya tersebut antara lain lagu Rasa Sayange, keris, dan wayang kulit yang banyak muncul di episode Upin & Ipin.

“Jadi tentu saja mereka akan memanfaatkannya untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya,” kata Dudy.

Sejak dulu, Malaysia sering berselisih dengan Indonesia karena klaim budaya yang sama dengan Indonesia.

Malaysia sempat mengklaim lagu Rasa Sayange milik negara tetangga dan sempat membuat marah warga Indonesia.

Pada tahun 2007, lagu Maluku digunakan untuk mempromosikan pariwisata Malaysia. Lagu ini juga dijadikan lagu pembuka Sea Games Malaysia 2017.

Selain lagu Rasa Sayange, pertengahan tahun 2009 juga ramai diperbincangkan tentang tari Pendet dari Bali.

Kementerian Pariwisata Indonesia juga mengeluarkan protes resmi ke negara tetangga, yang langsung ditanggapi dengan permintaan maaf dari pemerintah Malaysia.

Banyak hal lain yang juga dibicarakan Malaysia dan Indonesia adalah pakaian batik, alat musik angklung, wayang kulit, dan gamelan.

Indonesia dan Malaysia juga kerap berselisih soal berbagai persoalan, mulai dari sengketa wilayah hingga rivalitas olahraga.

Di atas segalanya, Dudy sendiri menilai serial Upin & Ipin memiliki nilai positif. Serial ini dapat mempererat rasa kekeluargaan antara masyarakat Indonesia dan Malaysia. (blq/dna)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Topan Shanshan Mendekat, Ribuan Warga Jepang Diminta Mengungsi

5 November 2024 - 16:15

Gadis 8 Tahun yang Hilang 19 Hari Ditemukan Tewas di Turki

4 November 2024 - 22:14

Zelensky Tiba di Singapura, Bersiap Pidato dalam Forum Keamanan

2 November 2024 - 16:14

Trending di Internasional