Jakarta, jurnalpijar.com —
Wakil Presiden Pertama Iran Mohammad Mokhber dilaporkan akan mengambil alih jabatan presiden sementara menyusul laporan bahwa Presiden Iran Ebrahim Raisi tewas dalam kecelakaan helikopter pada Minggu (19/5).
Berdasarkan Pasal 131 konstitusi Iran, jika seorang presiden meninggal saat menjabat, wakil presiden akan mengambil alih kekuasaan atas persetujuan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
Menurut Reuters, pemimpin tertinggi Iran memiliki keputusan akhir dalam semua urusan negara.
Pada kasus ini, Mokhber harus mendapatkan restu Ayatollah Ali Khamenei sebelum memangku jabatan presiden menggantikan Raisi.
Kemudian, Mokhber akan menjadi presiden sementara sebelum presiden baru terpilih dalam waktu 50 hari.
Lalu wakil presiden Pemilihan presiden akan diselenggarakan oleh dewan yang terdiri dari ketua parlemen dan ketua hakim.
Raisi dijadwalkan mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2021, menurut laporan Reuters. Sesuai jadwal saat ini, pemilihan presiden akan dilaksanakan pada tahun 2025.
Presiden Raisi tewas ketika helikopter yang ditumpanginya jatuh pada Minggu sore di sebuah gunung di provinsi Azerbaijan Timur utara Iran. .
Helikopter tersebut membawa Raisi dan delapan orang lainnya, termasuk Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian; Malek Rahmati, Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur; Imam Sholat Jumat Tabriz Mohammad Ali Al Hashem sekaligus pilot; kopilot; kepala staf Kepala Keamanan Pengawal lainnya.
Sebelum Raisi tumbang, Raisi dan timnya menghadiri peresmian bendungan di kawasan perbatasan.
Stasiun televisi pemerintah Tasnim dan beberapa kantor berita resmi lainnya mengumumkan kematian Raisi dan seluruh penumpang helikopter tersebut.
Tim SAR yang menemukan puing-puing helikopter pun memastikan tidak ada tanda-tanda korban selamat setelah tiba di lokasi kejadian.
Namun sejauh ini, pemerintah Iran belum memberikan pernyataan resmi mengenai Raisi dan penumpang lainnya. (isa/rds)
Tinggalkan Balasan