Jakarta, jurnalpijar.com —
Pesawat luar angkasa Chang’e-6 milik Tiongkok dilaporkan telah menyelesaikan misinya untuk mengumpulkan batu dan tanah dari sisi jauh bulan. Kini ada pesan bahwa mobil tersebut sedang dalam perjalanan pulang untuk membawa sampel untuk penelitian lebih lanjut.
Wahana tak berawak tersebut sebelumnya mendarat di salah satu kawah tertua di bulan, South Polar Basin (SPA) pada Minggu (2/6) dan kembali ke Bumi dengan membawa sampel batuan dan tanah.
Dibutuhkan sekitar dua hari untuk mengumpulkan sampel batuan dan tanah menggunakan bor dan lengan robot.
Menurut surat kabar The Guardian, Badan Antariksa Nasional Tiongkok (CNSA) telah mengkonfirmasi perjalanan kembali ke Bumi dengan menggunakan kendaraan Chang’e-6. Pesawat luar angkasa itu naik dari permukaan bulan dan memasuki orbit mengelilingi bulan.
Tentu saja perkembangan ini disambut baik oleh para ahli dari komunitas ilmiah.
Profesor dari Universitas Leicester, Martin Barstow mengatakan, sejauh ini hanya AS dan Rusia yang mampu membawa sampel dari bulan terakhir, dan sampel tersebut bukan dari sisi lain bulan.
“Ini adalah pencapaian yang sangat penting,” kata Martin.
“Hanya AS dan Rusia yang dapat mengambil sampel dari bulan, mendarat, dan kemudian terbang lagi. Ini menunjukkan kemampuan program luar angkasa Tiongkok yang mengesankan. Secara teknis mampu lepas landas dari bulan, tetapi akan sangat menantang. Melakukannya Dari a jarak .
Sampel dari sisi jauh bulan, atau kadang disebut “sisi gelap” karena tidak bisa dilihat dari Bumi, diyakini menawarkan peluang baru untuk penelitian.
Pasalnya, sampel Bulan yang dikirim ke Bumi oleh Chang E-6 belum pernah ada sebelumnya.
Oleh karena itu, menurut peneliti, sampel tersebut akan mampu menjawab sejumlah pertanyaan seputar pembentukan dan perkembangan Bulan dan Tata Surya, menjawab mengapa sisi dekat dan jauh Bulan berbeda, serta memberikan petunjuk asal usulnya. di bumi. Dukungan hidup.
Namun belum diketahui apakah Badan Antariksa Nasional China (CNSA) bersedia membagikan sampel tersebut kepada peneliti di luar China.
“Saya tidak tahu apakah mereka mempunyai rencana untuk membagikan sampel di luar Tiongkok, tapi saya berharap mereka melakukannya dan kami di Inggris akan mendapat kesempatan untuk mengerjakannya. Ini akan sesuai dengan rencana kami untuk mengirim sampel dari Mars, kata Barstow. (rni/dmi)
Tinggalkan Balasan