Menu

Mode Gelap

Teknologi · 9 Jul 2024

Trik Hadapi Ransomware Seperti di Kasus PDNS Kata Pakar


					Trik Hadapi Ransomware Seperti di Kasus PDNS Kata Pakar Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com –

Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 telah mati sejak 20 Juni akibat serangan siber Ransomware Brain Cipher. Serangan itu mengganggu layanan publik, termasuk imigrasi.

Yeo Siang Tiong, General Manager Kaspersky Asia Tenggara, juga menyoroti masalah ini. Menurutnya, serangan siber dalam bentuk ransomware telah berkembang selama lima tahun terakhir dan menimbulkan ancaman serius bagi jaringan korporasi dan nasional.

Ia mengatakan para pelaku kejahatan siber tidak lagi berusaha menyerang komputer sebanyak-banyaknya, namun menyasar korbannya dalam skala besar.

“Dengan maraknya kembali dugaan serangan cyber-ransomware yang menyasar lembaga-lembaga penting dalam negeri, jelas bahwa pelaku kejahatan di baliknya semakin fokus pada sasarannya,” kata Yeo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (26 Juni).

“Organisasi harus menyadari dampak finansial dan reputasi nyata dari setiap keberhasilan infeksi ransomware,” tambahnya.

Kaspersky mengatakan penting bagi perusahaan dan lembaga pemerintah untuk mempertimbangkan teknologi keamanan siber guna mencegah serangan ransomware secara efektif. Karena tidak semua solusi keamanan siber diciptakan sama.

Sebelumnya, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Khinsa Siburian mengatakan PDNS 2 sempat down selama beberapa hari akibat serangan siber ransomware Brain Cipher yang dilakukan kelompok Lockbit 3.0.

Pada 17 Juni 2024 pukul 23.15, analisis forensik awal menunjukkan bahwa ada upaya untuk menonaktifkan fitur keamanan Windows Defender. Hal ini memungkinkan terjadinya aktivitas jahat.

Kemudian pada tanggal 20 Juni 2024 pukul 12:54 WIB dimulai aktivitas berbahaya termasuk menginstal file berbahaya, menghapus sistem file penting, dan menonaktifkan layanan yang sedang berjalan.

Windows Defender adalah perangkat lunak antivirus atau perlindungan keamanan Microsoft yang disertakan dengan pembelian lisensi Microsoft lainnya, termasuk Microsoft. B.Microsoft 365, disertakan secara gratis. Versi berbayarnya adalah Microsoft Defender for Business.

Perusahaan keamanan siber Rusia percaya bahwa pertukaran informasi antara organisasi publik dan swasta, pengembangan undang-undang yang relevan, dan kerja sama yang erat di bidang keamanan siber akan meningkatkan keamanan siber negara secara signifikan.

Beberapa pakar Kaspersky mengungkapkan langkah-langkah untuk melindungi data dari serangan ransomware. Berikut detailnya:

Pertama, ekspos layanan desktop/manajemen jarak jauh (RDP, MSSQL, dll.) ke jaringan publik hanya jika benar-benar diperlukan, dan selalu gunakan kata sandi yang kuat, autentikasi dua faktor, dan bahkan aturan firewall untuk jaringan tersebut.

Kedua, untuk mencegah ransomware mengeksploitasi kerentanan, selalu perbarui perangkat lunak di semua perangkat yang Anda gunakan.

Ketiga, fokuskan strategi pertahanan Anda untuk mendeteksi penyelundupan data online. Berikan perhatian khusus pada lalu lintas keluar untuk mengidentifikasi koneksi kejahatan dunia maya

Keempat, buat cadangan data Anda secara teratur, berikan perhatian khusus pada strategi pencadangan offline Anda. Pastikan Anda memiliki akses cepat ke data saat Anda membutuhkannya dalam keadaan darurat.

Kelima, menilai dan mengaudit ketersediaan layanan pada rantai pasokan dan lingkungan.

Keenam, membuat rencana tindakan untuk memantau risiko reputasi jika terjadi pelanggaran data.

Ketujuh, menggunakan solusi dan layanan yang membantu penyerang mendeteksi dan menghentikan serangan lebih awal sebelum mencapai tujuan akhir.

Kedelapan, membangun pusat operasi keamanan (SOC) dengan alat informasi keamanan dan manajemen peristiwa (SIEM) yang memungkinkan analisis peristiwa keamanan secara real-time yang dihasilkan oleh sumber data apa pun, seperti aplikasi dan perangkat keras jaringan.

(tim/dmi)

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Gunung Bawah Laut Ditemukan di Chile, 4 Kali Tinggi Burj Khalifa

3 November 2024 - 07:15

PODCAST: Budi Arie Blak-blakan soal Lima Bandar Judi Online

3 November 2024 - 03:16

Program Sanitasi Era Covid Asal Lampung Raih Penghargaan dari Jepang

3 November 2024 - 02:14

Trending di Teknologi