Menu

Mode Gelap

Otomotif · 13 Jul 2024

Permintaan Merosot, Subaru Setop Produksi Mobil di Thailand


					Permintaan Merosot, Subaru Setop Produksi Mobil di Thailand Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com –

Subaru terpaksa menutup pabriknya di Thailand pada Desember 2024. Keputusan penghentian aktivitas produksi tersebut karena menurunnya penjualan di negara berjuluk Negeri Gajah Putih itu.

Subaru di Thailand dikendalikan oleh Tanchong Subaru Automotive Thailand Co Ltd (TCSAT), yang berlokasi di Lad Krabang Industrial Estate, perusahaan patungan antara Tan Chong International Limited (TCIL) dan Subaru Corporation, yang masing-masing memiliki 74,9 persen dan 25,1 persen. tindakan

Sementara itu, induk perusahaan Tan Chong Motor Holdings Bhd dikabarkan membukukan kerugian selama empat tahun terakhir. Pasca penutupan pabrik di Thailand, Subaru hanya akan memiliki satu pabrik manufaktur di luar Jepang, yakni Amerika Serikat.

Di Thailand, TCSAT menempati area seluas 100 ribu meter persegi, mempekerjakan 400 orang dengan investasi Rp 2,209 triliun. Kapasitas produksinya mencapai 100.000 unit per tahun, dengan target kapasitas produksi 6.000 unit per tahun.

Traktor seperti Forester, diproduksi di Thailand, diimpor ke Malaysia, Vietnam dan Kamboja. Ke depan, negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, akan mendapat pasokan unit dari Jepang sehingga membuat penjualan Subaru di Thailand tidak kompetitif.

Penjualan Subaru di Thailand terus menurun sejak 2019. Tahun ini mereka terus berbenah, terjual tak lebih dari 1.000 unit. Saat ini, perseroan menjual sekitar 70-80 mobil per bulan.

TCIL, yang bertanggung jawab atas penjualan dan produksi Subaru di pasar Asia dan China, dikutip thaiautonews pada Kamis (30/5) mengatakan Bursa Efek Hong Kong (HKEX) mengetahui kabar tersebut.

Menurut laporan tersebut, perusahaan mobil Jepang tersebut gagal menawarkan produknya dengan harga yang tepat, sehingga konsumen menghindarinya.

Menurut Sureethip La-Ongthong Chomthongdee, CEO TC Subaru (Thailand) Co Ltd, TCIL telah menghadapi perubahan permintaan konsumen yang sangat dinamis dalam beberapa tahun terakhir.

“Kami masih menjual mobil rakitan lokal dan akan mulai mengimpor mobil setelah stoknya terjual. 

Kendati demikian, perusahaan menyatakan siap memberikan layanan purna jual kendaraan Subaru di Thailand. Saat ini Subaru memiliki 21 dealer resmi dan 24 bengkel resmi di seluruh Thailand.

“Pelanggan Subaru tidak perlu khawatir karena keputusan ini belum termasuk layanan purna jual. Kami menjaga standar tinggi dalam hal ketersediaan suku cadang, perawatan, perbaikan, dan layanan pelanggan,” kata Sureethip.

(Afrika/mik)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Datang ke GIIAS 2024 Jangan Lupa Test Drive, Berikut Lokasinya

21 September 2024 - 17:14

Sejarah 25 Tahun Mobil Hybrid Honda di Dunia

20 September 2024 - 16:14

Motor Kebal Pembatasan BBM Subsidi Pertalite 1 Oktober

19 September 2024 - 21:19

Trending di Otomotif