Menu

Mode Gelap

Teknologi · 22 Jul 2024

Fakta-fakta Chang’e-6 Milik China, Misi Hingga Lokasi Pendaratan


					Fakta-fakta Chang’e-6 Milik China, Misi Hingga Lokasi Pendaratan Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Tiongkok kembali mendarat di bulan. Kali ini, pendaratan terjauh dari Bulan adalah wahana antariksa Song 6.

Menurut Badan Antariksa Nasional China (CNSA), Song-6 mendarat di cekungan Aitken di kutub selatan bulan. Lokasi ini merupakan salah satu kawah tumbukan terbesar yang diketahui di Tata Surya.

Fakta tentang Chang’e-6, dari landasan pendaratan hingga misi: Landasan pendaratan

Chang’e-6 mendarat di cekungan Aitken di kutub selatan bulan pada Minggu (2/6). Letaknya 41-45 derajat Lintang Selatan, 150-158 derajat Bujur Timur.

Menurut Earthsky, Cekungan Aitken di Kutub Selatan adalah struktur tumbukan raksasa di sisi jauh Bulan. Pelek bagian dalamnya memanjang lebih dari 2.000 kilometer dalam dimensi sumbu panjang.

Struktur dan sejarah cekungan ini dipengaruhi oleh data gravitasi dan topografi, yang membatasi distribusi massa di bawah permukaan. Data ini menunjukkan adanya lapisan penutup yang besar pada mantel bulan di bawah Cekungan Aitken di Kutub Selatan.

Diperkirakan cekungan ini terbentuk sekitar 4 miliar tahun yang lalu. Spesifikasi

Pesawat ruang angkasa Chang’e-6 terdiri dari empat modul: modul layanan, pendarat, kendaraan pendakian, dan kapsul pendaratan kembali. Selain itu, Chang’e-6 memiliki bobot peluncuran 8.200 kg dan bobot pendaratan sekitar 3.200 kg.

Selama misi ini, Chang’e-6 membawa penjelajah bulan kecil dan melakukan beberapa eksperimen sains saat mendarat.

Tugas

Pesawat luar angkasa itu akan mensurvei lingkungan dan mengumpulkan 2 kg tanah dan bebatuan bulan.

Beberapa sampel ini akan diambil dari permukaan, sementara yang lain akan digali hingga kedalaman 2 meter di bawah tanah menggunakan bor Chang’e-6.

Mengutip luar angkasa, benda tersebut kemudian akan diluncurkan dengan roket ke orbit bulan dan mendarat. Prototipe pesawat ruang angkasa akan bertemu dengan pengorbit Chang’e-6 dan kembali ke Bumi.

Rencananya, objek model tersebut akan mendarat di Bumi pada 25 Juni mendatang.

Para ahli akan mempelajari sampel tersebut, mencari wawasan tentang sejarah dan evolusi bulan serta petunjuk mengapa sisi jauh bulan berbeda dari sisi dekat.

Para peneliti akan membandingkan material Chang’e-6 dengan sampel yang dikumpulkan di sisi jauh bulan oleh Chang’e 5, yang kembali ke Bumi pada Desember 2020.

Perjalanan ganda

Chang’e 5 dan Chang’e 6 adalah misi kembar dengan arsitektur yang hampir identik.

Wahana ini akan menggunakan dua metode pengumpulan: bor untuk mengumpulkan sampel di bawah permukaan dan lengan robot untuk mengambil sampel dari permukaan.

Kemudian dia harus mencoba peluncuran yang belum pernah terjadi sebelumnya dari sisi bulan yang selalu menjauhi Bumi.

Para ilmuwan mengatakan sisi gelap bulan sangat menjanjikan untuk penelitian karena kawahnya kurang tertutup oleh aliran lava purba dibandingkan sisi dekatnya.

Materi yang dikumpulkan dari sisi gelap mungkin bisa memberi lebih banyak petunjuk tentang bagaimana Bulan terbentuk.

(Tim/Baruh)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Gunung Bawah Laut Ditemukan di Chile, 4 Kali Tinggi Burj Khalifa

3 November 2024 - 07:15

PODCAST: Budi Arie Blak-blakan soal Lima Bandar Judi Online

3 November 2024 - 03:16

Program Sanitasi Era Covid Asal Lampung Raih Penghargaan dari Jepang

3 November 2024 - 02:14

Trending di Teknologi