Jakarta, jurnalpijar.com –
Seorang petugas polisi di Manchester, Inggris, dipecat setelah video viral menunjukkan dia menyerang seorang imigran yang tampaknya berasal dari negara Asia Selatan di bandara.
Wakil Kepala Polisi Greater Manchester (GMP) Asim Chaudhry mengatakan stafnya “sangat terkejut” dan “sangat prihatin” dengan insiden tersebut.
“Petugas laki-laki tersebut telah diberhentikan dari tugas operasional dan kami secara sukarela menyerahkan kepolisian kami kepada Kantor Independen Operasi Polisi (IOPC),” kata Chaudhry.
Chaudhry mengatakan, pihaknya mengetahui kejadian tersebut dan akan menindak oknum polisi yang melanggar aturan saat menjalankan tugasnya.
Gambar yang diposting di media sosial menunjukkan polisi mengunci pria tersebut hingga dia terjatuh ke tanah. Polisi kemudian mengarahkan taser ke pria tersebut, menendang wajahnya dan menginjak kepalanya.
Petugas tersebut kemudian terlihat mengarahkan Taser ke pria lain, menyeretnya ke tanah dan memukul kepalanya.
Netizen pun ramai mengomentari video tersebut. Banyak komentar yang menilai kejadian tersebut sebagai bentuk rasisme atau Islamofobia yang dilakukan pihak berwenang, karena warga yang diserang adalah pendatang.
Apalagi banyak komentar yang mengklaim pria tersebut adalah seorang Muslim.
Mantan Jaksa Agung Nazir Afzal mengatakan dalam postingannya di X bahwa dia tidak melihat adanya pembenaran atas tindakan petugas polisi tersebut dan meminta penjelasan polisi.
Sementara itu, saksi mata Amar Minhas yang baru tiba dari Leeds mengaku baru mendarat di bandara saat melihat kejadian tersebut.
Dia mengatakan kepada BBC bahwa polisi mendekati salah satu pria dalam kelompok tersebut, yang berusia 20-an. Menurut Minhas, polisi yang memberi tahu pria tersebut bahwa dia buron dan langsung menempelkannya ke dinding.
Minhas mengatakan perkelahian pun terjadi.
“Orang ini mulai melontarkan pukulan, tersengat listrik dan terjatuh,” katanya.
Menurut Minhas, polisi kemudian menendangnya.
Dalam video yang beredar, terlihat beberapa wanita muslimah yang tampaknya merupakan kerabat pria tersebut dikepung polisi. Mereka tampak cemas dan ketakutan, bahkan salah satu dari mereka yang diduga ibu dari salah satu pria yang dipukuli polisi juga mengalami kekerasan.
Sementara itu, Chaudhry mengatakan, pihaknya pertama kali menerima kabar penyerangan di Terminal 2 Bandara Manchester pada Selasa (23/7) sekitar pukul 20.25 waktu setempat.
Laporan polisi dilaporkan diterima sebelum video viral itu muncul di media sosial.
Chaudhry mengatakan tersangka terlihat di CCTV di mesin tiket parkir dan petugas hadir di lokasi kejadian untuk menangkapnya.
Diakuinya, para tersangka menyerang petugas polisi.
“Saat kami merespons, tiga polisi diserang. Seorang polisi mengalami patah hidung dan seorang lainnya terpaksa terjatuh dan mengalami luka sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit,” jelasnya.
“Dua pria ditangkap karena dicurigai melakukan penyerangan, menyerang petugas penyelamat, berkelahi dan menghalangi polisi. Dua pria lagi juga ditangkap karena dicurigai melakukan konflik dan menyerang petugas penyelamat.”
Kementerian Dalam Negeri diketahui meminta penjelasan atas kejadian tersebut.
Menteri Kepolisian Inggris Dame Diana Johnson pun menyatakan penyesalannya atas kejadian yang menurutnya sangat meresahkan.
“Saya mengetahui gambar-gambar mengganggu dari insiden di Bandara Manchester sore ini dan memahami kekhawatiran publik yang ditimbulkannya. Saya telah meminta kabar terbaru dari Kepolisian Manchester.” (rds/rds)
Tinggalkan Balasan