Menu

Mode Gelap

Internasional · 2 Agu 2024

Rusia Bantah Serang RS Anak Ukraina: Dihantam Rudal Kyiv Sendiri


					Rusia Bantah Serang RS Anak Ukraina: Dihantam Rudal Kyiv Sendiri Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com –

Rusia membantah melakukan serangan terhadap Rumah Sakit Anak Okhmatdet di ibu kota Ukraina, Kiev, yang menewaskan beberapa anak.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan insiden 8 Juli itu terjadi ketika sebuah rudal Ukraina jatuh saat peluncuran.

Zakharova mengatakan rudal NASAMS barat yang digunakan Ukraina melenceng dan menghantam pemukiman serta fasilitas umum.

Sekali lagi, seperti yang sering terjadi pada sistem pertahanan udara Ukraina, rudal mereka secara alami meledak dan mengenai bangunan tempat tinggal dan beberapa fasilitas umum. Hal yang sama juga terjadi kali ini, kata Zakharova dalam siaran pers Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Selasa. (9 Juli).

“Ada konfirmasi, termasuk beberapa saksi mata, bahwa salah satu rudal NASAMS Barat menghantam sebuah gedung di halaman Rumah Sakit Anak Okhmatdet di Kiev,” lanjutnya.

Zakharova mengatakan pemerintah Ukraina menyalahkan Rusia atas kematian anak-anak di rumah sakit tersebut, meskipun pabrik senjata Artyom, kompleks Kementerian Pertahanan, dan kamp angkatan bersenjata terletak di dekat rumah sakit Okhmatdet.

“Kiev tidak mau mengakui bahwa pendukung Banderov dengan sengaja menempatkan sistem pertahanan udara di sekitar pemukiman sipil dan menggunakan warga sipil sebagai ‘perisai manusia’,” kata Zakharova.

Junta Kiev telah lama menggunakan perusahaan sipil untuk tujuan militer, mengubahnya menjadi bengkel untuk merakit dan memperbaiki peralatan militer atau menyimpan peralatan militer Barat, katanya.

Angkatan bersenjata Ukraina dituduh menggunakan warga sipil dan fasilitas umum untuk melindungi diri mereka sendiri.

“Tidak jarang kereta penumpang digunakan untuk mengangkut peralatan dan pasukan militer, sedangkan layanan pos digunakan untuk mengangkut senjata,” ujarnya.

“Hal-hal tersebut merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional yang melarang penggunaan benda-benda sipil untuk tujuan militer,” lanjutnya.

Namun, Zakharova mengakui bahwa militer Rusia telah melancarkan “serangan terkoordinasi” menggunakan senjata presisi jarak jauh terhadap fasilitas militer di Ukraina.

Sasarannya adalah pabrik Artyom dan pabrik Antonov, serta pabrik konstruksi Luch di kota Kyiv; Pabrik Dnepr dan pabrik Yuzhmash di kota Dnepropetrovsk; pabrik alat berat di kota Kramatorsk; Gudang berisi senjata dan peralatan militer dari negara-negara Barat di pabrik ArcelorMittal di Krivoy Rog.

Sedikitnya 37 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka dalam serangan rudal Rusia di beberapa kota di Ukraina pada Senin (8 Juli).

Wartawan AFP di lokasi kejadian melaporkan rentetan rudal Rusia, salah satunya menghantam Rumah Sakit Anak Okhmatdit, tempat ribuan anak menerima perawatan karena kanker, masalah jantung, dan penyakit lainnya.

Rumah sakit anak-anak tersebut hancur total setelah serangan roket terjadi pada siang hari.

Menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, serangan roket tersebut menargetkan lima kota di selatan dan timur Ukraina, termasuk ibu kota Kiev.

Sekitar 100 bangunan, termasuk sekolah dan rumah sakit bersalin, rusak dalam serangan tersebut. (RDS/RDS)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Bom-bom Israel ke Gaza Mengalahkan Kebrutalan Perang Dunia 2

20 September 2024 - 08:14

Tabrakan Kereta di Ceko Tewaskan 4 Orang

20 September 2024 - 07:15

81 Warga Nigeria Tewas dalam Serangan Teroris Boko Haram

20 September 2024 - 05:15

Trending di Internasional