Jakarta, jurnalpijar.com —
Kementerian Olahraga Korea Selatan mengajukan protes kepada panitia penyelenggara Paris 2024 setelah salah diidentifikasi sebagai delegasi Korea Utara pada upacara pembukaan di Paris pada Jumat (26/7).
Saat kapal yang membawa gugus tugas Korea Selatan melewati Sungai Seine, seorang penyiar memperkenalkan gugus tugas tersebut dalam bahasa Prancis dan Inggris sebagai “Republik Demokratik Rakyat Korea”, nama resmi Korea Utara, menurut laporan Reuters.
Penyiar harus menyebut delegasi Korea dengan nama resmi Republik Korea. Saat kapal yang membawa delegasi Korea Utara lewat, penyiar kembali meneriakkan “Republik Demokratik Rakyat Korea”.
Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Korea Selatan, Jang Mi-ran, yang berada di Paris, meminta pertemuan dengan Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach untuk menyampaikan protesnya atas kesalahan tersebut.
“Kami menyayangkan negara kami (Korea Selatan) disebut Korea Utara ketika atlet Korea Selatan berlaga di upacara pembukaan Olimpiade Paris,” kata Jang Mi-ran.
Kementerian Olahraga Korea Selatan juga meminta Kementerian Luar Negeri menyampaikan protes kerasnya kepada Prancis terkait hal tersebut.
Selain itu, Komite Olimpiade Korea juga berencana bertemu dengan Komite Olimpiade Paris dan Komite Olimpiade Internasional untuk melakukan protes. Mereka juga meminta agar kesalahan seperti itu tidak terulang lagi.
Hubungan antara Korea Selatan dan Korea Utara berada pada titik terendah dalam beberapa tahun terakhir, dengan Korea Utara memperkuat hubungan militer dengan Rusia dan mengirimkan ribuan balon sampah ke Korea Selatan.
Seoul menanggapinya dengan menyiarkan musik K-pop dan pesan-pesan anti-rezim melalui pengeras suara di perbatasan dan baru-baru ini melanjutkan latihan penembakan di pulau-pulau perbatasan.
Korea Selatan mengirimkan 143 atlet untuk mengikuti 21 cabang olahraga di Olimpiade 2024, kembali ke Olimpiade Rio 2016 dan mengirimkan 16 atlet.
(Hal/Hal)
Tinggalkan Balasan