Menu

Mode Gelap

Teknologi · 17 Agu 2024

Pemerintah Identifikasi Penyebab PDNS 2 Diserang Ransomware


					Pemerintah Identifikasi Penyebab PDNS 2 Diserang Ransomware Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto membeberkan salah satu penyebab peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya.

Menurut Khodi, digital forensik mengungkap penggunaan password oleh salah satu pengguna PDNS 2 di Surabaya.

Berdasarkan hasil hukum, kami dapat mengetahui pengguna mana yang selalu menggunakan kata sandinya, dan akhirnya ini menjadi masalah yang sangat serius, kata Hodi di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta. pada konferensi pers terakhir. . , Senin (1/7).

Menurut Hodi, dengan kesimpulan hasil pemeriksaan forensik sementara, pihaknya menegaskan, ke depan pengguna yang mengakses sistem PDNS 2 akan diperiksa langsung oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Pemantauan ini sangat relevan dengan penggunaan password untuk mengakses PDNS.

“Kami juga melakukan sosialisasi kepada pengguna dan selanjutnya akan kami keluarkan surat edaran agar pengguna tersebut juga berhati-hati dalam menggunakan password dan akan diawasi oleh BSSN,” ujarnya.

Sebelumnya PDNS 2 Surabaya bermasalah sejak 20 Juni. Akibatnya, sejumlah layanan publik lumpuh. Otak PDNS Dienkripsi oleh Ransomware.

Menurut BSSN, gateway pelanggaran tersebut merupakan upaya untuk menonaktifkan Windows Defender. Korban peretasan adalah 282 kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah pengguna PDNS 2.

44 di antaranya sedang dalam tahap pemulihan segera karena ketersediaan salinan cadangan. Sedangkan 238 instansi lainnya masih dalam peninjauan.

Peretas juga meminta uang tebusan kepada pemerintah sebesar US$8 juta atau setara Rp 131 miliar jika ingin data PDNS 2 Surabaya dikembalikan.

Kendati demikian, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menegaskan pemerintah tidak akan membayar atau memenuhi tuntutan tersebut.

“Tidak, tidak akan. Tidak akan,” kata Budi.

Sejauh ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Di sisi lain, BSSN juga mengaku belum bisa mengidentifikasi peretas yang mengincar PDNS 2.

 

Hadi memimpin rapat koordinasi (rakor) insiden penyerangan PDNS pagi tadi. Pertemuan tersebut digelar di Ruang Bima Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Rapat tersebut dihadiri pejabat terkait seperti Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi dan Kepala BSSN Hinsa Siburian.

Usai pertemuan, Hadi memastikan layanan PDNS 2 yang terkena serangan siber akan diaktifkan pada bulan ini.

“Dari hasil rakor, saya dapat menyimpulkan bahwa pelayanan yang menggunakan PDNS 2 dapat melaksanakan pelayanan aktif pada bulan Juli 2024,” kata Khodi.

Hodi mengatakan pemerintah akan menerapkan langkah pengamanan berlapis untuk mencegah terulangnya masalah yang sama. Nantinya kawasan dingin di Batam akan menjadi kawasan panas.

“Cold site di Batam mendukung peningkatan kemampuan untuk menjadi hot site khusus pelayanan strategis. Jadi kalau kita tahu di Batam ada DRC (disaster recovery center), otomatis menjadi DRC yang bisa memberikan pelayanan,” Hadi dikatakan.

(joa/dmi)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Gunung Bawah Laut Ditemukan di Chile, 4 Kali Tinggi Burj Khalifa

3 November 2024 - 07:15

PODCAST: Budi Arie Blak-blakan soal Lima Bandar Judi Online

3 November 2024 - 03:16

Program Sanitasi Era Covid Asal Lampung Raih Penghargaan dari Jepang

3 November 2024 - 02:14

Trending di Teknologi