Jakarta, jurnalpijar.com
Bendera Singapura dan Indonesia memiliki warna yang sama, merah dan putih.
Namun bendera kedua negara mempunyai arti yang berbeda.
Bendera merupakan atribut penting bagi suatu negara karena melambangkan kedaulatan dan kemerdekaan serta menciptakan jati diri bangsa.
Apa Arti Bendera Merah Putih Singapura, Mirip Indonesia Tapi Tak Sama?
Bendera Singapura memiliki dua warna, merah dan putih, seperti halnya Indonesia. Bedanya, pada bendera merah putih Singapura juga terdapat gambar bulan sabit dan lima bintang putih di pojok kiri atas.
Lima bintang itu bulat.
Menurut situs pemerintah Singapura, warna merah melambangkan persaudaraan dan kesetaraan manusia global. Putih, sebaliknya, melambangkan kemurnian dan kebajikan secara umum dan untuk selamanya.
Bulan sabit melambangkan negara muda yang sedang berkembang, dan bintang lima melambangkan nilai-nilai demokrasi, perdamaian, kemajuan, keadilan, dan kesetaraan Singapura.
Singapura sudah lama memiliki bendera dengan elemen tersebut, bahkan ketika negara tersebut bergabung dengan Malaysia. Negara kota ini memisahkan diri pada tanggal 5 Agustus 1965.
Singapura memiliki kapal khusus yang digunakan untuk kapal swasta, pemerintah, dan militer. Semuanya termasuk bulan sabit berujung lima, serta peringatan nasional merah putih yang dikutip di Britannica.
Indonesia
Sedangkan bendera Indonesia berwarna merah putih. Bendera tersebut dijahit pertama kali oleh Fatmawati, istri presiden pertama RI, Soekarno.
Bentuk bendera Indonesia adalah persegi panjang, lebarnya kira-kira dua pertiga dari tingginya. Bendera ini seperti dua helai kain yang diikat menjadi satu. Merah di atas dan putih di bawah.
Warna ini juga mempunyai arti bagi Indonesia. Merah melambangkan keberanian dan putih melambangkan kesucian. Warna ini juga konon menjadi warna utama sejak dinasti.
Bendera merah putih telah digunakan sejak dinasti. Kerajaan pertama yang menggunakan lapisan merah putih sebagai lambang kebangsawanan adalah Majapahit pada abad ke-13.
Tak hanya Majapahit, Kerajaan Kediri juga menggunakan warna merah putih sebagai benderanya, seperti dikutip Gramedia.
Pada masa kejayaannya, Majapahit beberapa kali menaklukkan kerajaan Tumasik atau kini disebut Singapura.
Pada masa pemerintahan raja Tumasik yang kedua, Sri Wikrama Wira, kerajaan tersebut jatuh ke tangan Majapahit pada tahun 1357-1362 dan menjadi Kerajaan Majapahit.
Tumasik menghilang karena perselisihan internal dan ditangkap kembali pada tahun 1390.
Raja terakhir Singapura, Parameswara, atau diyakini sebagai anak buah Iskandar Shah, melarikan diri dari kerajaan saat penaklukan terjadi.
Sebelum penaklukan Majapahit, Kerajaan Singapura berada dalam kekacauan. Seorang menteri, Sang Rajuna Tapa, mengkhianati Iskandar Shah.
Putra Sang adalah salah satu selir Iskandar Shah. Namun ketua masyarakat menuduh putra Sang berselingkuh.
Iskandar Syah kemudian menghukum dan merampasnya. Sang sangat marah. Konflik tersebut mendorong Sang untuk bekerjasama dengan Majapahit.
Pada tahun 1398, Majapahit mengerahkan ratusan kapal yang membawa 200.000 orang, menurut situs sekolah Singapura.
Sang membukakan pintu bagi tentara Majapahit dan kota itu terbakar habis.
Iskandar Syah kemudian melarikan diri dan membangun benteng baru di dekat Sungai Bertam. Daerah tersebut berkembang pesat hingga menjadi ibu kota Sultan Malaka.
Sejarah panjang Kerajaan Majapahit juga diyakini mempengaruhi unsur merah putih pada bendera beberapa negara tetangga Indonesia, seperti Singapura dan Malaysia. (satu / rds)
Tinggalkan Balasan