Menu

Mode Gelap

Internasional · 6 Sep 2024

Satu Penumpang Selamat Usai Tertinggal Naik Pesawat Jatuh di Brasil


					Satu Penumpang Selamat Usai Tertinggal Naik Pesawat Jatuh di Brasil Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Seorang pria asal Brazil selamat dari kecelakaan pesawat Voepass Airlines karena ia menaiki pesawat setelah menunggu sambil minum kopi. Staf bandara tidak mengizinkannya naik ke pesawat, yang tak lama kemudian mengalami kecelakaan dan seluruh penumpang meninggal.

Seorang pria bernama Adriano Assis baru saja menyelesaikan pekerjaannya di rumah sakit dan kemudian berangkat ke bandara asal Cascavel di Cascavel, Sao Paolo. Jadwal keberangkatannya pada Jumat (8 September) pukul 11.56 waktu setempat.

Menurut media G1, seperti dilansir Daily Mail, dia tiba di bank pada pukul 09.40, namun tidak ada pegawainya. Dia berdiri di dekatnya sambil minum kopi sambil terus melihat layar keberangkatan dan kedatangan untuk mendapatkan informasi tentang penerbangannya 2283.

“Saat saya putuskan jam 10.30, antrinya panjang. Saya menunggu sampai sekitar jam 10.40. Kata petugas, saya belum bisa naik pesawat karena sudah satu jam sebelum keberangkatan,” jelas Assis.

Assis mengatakan, dia meminta petugas diizinkan naik pesawat pulang ke Sao Paulo.

“Kemudian saya berdebat dengannya dan sebagainya, dan itu benar, dan dia menyelamatkan hidup saya. Dia melakukan pekerjaannya karena… jika tidak… mungkin saya tidak akan hadir di wawancara hari ini, maaf, ” kata Asis.

ATR 72-500 buatan Prancis milik maskapai Voepass jatuh pada Jumat (8 September) di kota Vinhedo di Sao Paulo. Pesawat ini berangkat dari Cascavel dalam perjalanan ke Bandara Internasional Guarulhos di Sao Paulo.

Sedikitnya 61 penumpang meninggal dunia dalam kecelakaan ini, yakni 57 penumpang dan empat awak. Berdasarkan manifes penerbangan, Assis merupakan penumpang ke-58 yang tidak menaiki pesawat tersebut.

Mengetahui kejadian tersebut, Assis langsung mencari polisi yang menghentikannya naik pesawat lalu memeluknya.

“Saya memeluknya karena dia sedang melakukan tugasnya. Jika dia tidak melakukan itu, mungkin saya tidak akan melakukan wawancara hari ini. Saya berbicara dengan marah, tetapi orang ini, saya bahkan tidak tahu namanya, diselamatkan hidupku,” kata Assis.

(jelek/jelek)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Topan Shanshan Mendekat, Ribuan Warga Jepang Diminta Mengungsi

5 November 2024 - 16:15

Gadis 8 Tahun yang Hilang 19 Hari Ditemukan Tewas di Turki

4 November 2024 - 22:14

Zelensky Tiba di Singapura, Bersiap Pidato dalam Forum Keamanan

2 November 2024 - 16:14

Trending di Internasional