Jakarta, jurnalpijar.com –
Pada Jumat (12/8), invasi brutal Israel ke Palestina sejak 7 Oktober melumpuhkan total 21 rumah sakit dan 110 fasilitas kesehatan di Jalur Gaza.
Otoritas Gaza melaporkan bahwa 287 personel medis juga tewas dalam serangan Israel di wilayah tersebut.
Selain pemukiman sipil, sekolah dan kamp pengungsi, Israel telah menyerang rumah sakit selama serangannya di Jalur Gaza. Rumah sakit Indonesia juga menjadi sasaran Israel hingga sebagian besar bangunannya hancur.
Jumlah korban tewas akibat serangan Israel terus meningkat. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, total 17.443 orang meninggal selama pendudukan Israel. Sebanyak 17.177 orang tewas dan 46.000 lainnya luka-luka dalam invasi Israel ke Jalur Gaza.
Pada saat yang sama, 266 orang tewas dan 3.365 luka-luka dalam serangan Israel di Tepi Barat.
Anak-anak dan perempuan merupakan 70% korban tewas di Gaza dan Tepi Barat.
Jumlah korban tewas di Gaza dan Tepi Barat meningkat lagi ketika Israel melanjutkan serangan terhadap warga Palestina setelah gencatan senjata berakhir.
Sejak itu, Israel telah meluncurkan “fase perang baru” dan kini tampaknya menargetkan Gaza selatan.
Reuters melaporkan pada Kamis (12 Juli) serangan Israel di kota Khan Younis di Gaza selatan, yang menewaskan ratusan warga sipil.
Faktanya, Gaza bagian utara dan tengah telah menjadi surga bagi jutaan warga Palestina yang mencari perlindungan dari serangan Israel ketika invasi dimulai Oktober lalu.
Organisasi-organisasi kemanusiaan di Gaza telah memperingatkan bahwa kini setelah pertempuran berhenti, seluruh warga Gaza menderita kelaparan karena tidak mencukupinya pasokan makanan dan kebutuhan dasar lainnya.
(rds/rds)
Tinggalkan Balasan