Menu

Mode Gelap

Hiburan · 19 Sep 2024

Fanny Soegi Keluhkan Royalti Pencipta Lagu Asmalibrasi Tak Transparan


					Fanny Soegi Keluhkan Royalti Pencipta Lagu Asmalibrasi Tak Transparan Perbesar

Jakarta jurnalpijar.com —

Fanny Sogi mengungkap masalah hak cipta yang melibatkan dirinya dan mantan band Sogi Bornean atas beberapa lagu yang mereka ciptakan, seperti Asmalibrasi.

Dalam postingan media sosialnya, Fanny yang keluar dari band pada Maret 2024 mengisyaratkan bahwa dirinya tidak menerima royalti sebagai pencipta lagu hits tersebut.

Kata Fany, Minggu (8/9)

Dia melanjutkan: “Besaran royalti lagu ini tidak main-main. Nilainya lebih dari setengah miliar. Namun kenyataannya Ini adalah jumlah terbesar masyarakat yang kehilangan haknya dan tidak ada transparansi.”

“Orang nggak berhak beli dua mobil sekaligus. Gitar mahal move on. Sedangkan Asma pencipta lagu masih sewa di Jogja. Atapnya rusak lagi. Tapi hati nurani Anda, mengapa kuenya begitu rakus?

Keluhan Fanny Soegi ditanggapi mantan rekan satu bandnya, Soegi Bornean, dalam keterangannya di media sosial, Senin (9/9), mereka mengaku sudah membagikan besaran royalti yang telah disepakati.

“Menanggapi perbincangan yang terjadi di media sosial terkait Soegi Borneo, kami ingin mengklarifikasi tuduhan yang dilontarkan Fanny Soegi melalui akun Twitter/X miliknya yang kami anggap tidak pantas dan tidak sesuai dengan kenyataan yang mereka sampaikan.”

“Tentang royalti. Asmalibrasi Sejak awal menerima royalti Asmalibrasi Manajemen kami sudah membagikan jumlah yang disepakati. Fanny selalu terlibat dalam keputusan pembagian royalti,” lanjutnya.

“Kami belum memiliki masalah apa pun dengan penciptanya dan kami tetap berhubungan baik. Ada juga kerjasama di salah satu album baru Kartu Rupa. Kami juga siap jika ingin mengembalikan royalti ke ahlinya, ”kata Sogi Bornean.

Mereka juga mengatakan bahwa sejak band ini terbentuk pada tahun 2019, Fannie telah menjadi bagian dari manajemen dan terlibat dalam setiap pengambilan keputusan. Mereka pun mengklaim banyak lagu Fanny yang merupakan hasil kolaborasi mereka, kecuali Kala.

“Tentang penampilan dimana Fany akhirnya muncul 7 hari setelah ibunya meninggal. Itu hasil keputusan bersama, termasuk Fanny. Bahkan saat itu pihak pengelola melakukan mediasi dengan pihak penyelenggara agar bisa tampil meski tanpa Fany.”

Pihak band juga mengungkapkan keinginannya untuk berkomunikasi lebih baik dengan Fanny Soegi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Mereka juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.

“Percaya atau tidak?” jawab Fanny di kolom komentar unggahan tersebut.

CNNndonesia.com telah meminta izin kepada Fanny Soegi dan Soegi Bornean untuk mengutip pesan-pesan tersebut.

[Gambas: Instagram]

Fanny Soegi merupakan salah satu pionir band Soegi Borneo yang dibentuk pada tahun 2019. Band indie asal Semarang ini beranggotakan Fanny sebagai penyanyi, Aditya Ilyas pada gitar, dan Bagas Prasetyo pada gitar.

Mereka mengawali karirnya dengan merilis sejumlah single seperti Saturnus dan Asmalibrasi, kemudian Soegi Bornean merilis Extended Plays (EP) bertajuk Atma pada tahun 2020.

EP tersebut terdiri dari lima lagu, termasuk Kala dan Asmalibrasi, yang populer di media sosial. Band ini telah merilis beberapa lagu lainnya, antara lain Semenjana (2021), Samsara (2021), dan Aguna (2023).

Namun pada Maret 2024, Fanny Sogiarto mengumumkan kepergiannya dari Soegi Bornean. Saat itu, ia berharap dua karyawannya yang tersisa, Aditya dan Bagas, bisa melanjutkan kiprah Soegi Bornean.

“Saya ingin menyampaikan bahwa saya telah memutuskan untuk meninggalkan Soegi Borneo,” tulis Fanny Jumat (1/3). “Keputusan ini tidak diambil dengan mudah. Tapi itu dipertimbangkan dengan matang.”

Dalam pengumuman tersebut, Fanny Soegiarto juga menegaskan akan melanjutkan karirnya sebagai penyanyi solo. Ia kemudian kembali menegaskan akan terus membawakan lagu Soegi Kalimantan yang ia ciptakan bersama Dhimas Tirta Franata.

Beberapa lagu yang disebutkan Fanny antara lain Saturnus, Pijaraya, Haribaan, Raksa, Kala, Samsara, Aguna dan lagu terkenal Asmalibrasi.

“Kedepannya saya akan terus berkarya dan menggunakan identitas saya di industri musik,” kata Fannie.

“Dan menurut hukum Saya akan terus membawakan lagu-lagu yang saya dan @dimektirta ciptakan: Saturnus, Pijaraya, Asmalibrasi, Haribaan, Raksa, Kala, Samsara dan Aguna,” lanjutnya.

(Tim/Lengkap)

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Daftar 11 Pemeran Baru di One Piece Live Action Season 2

19 September 2024 - 22:19

Mengulik Peran Media Beri Ruang untuk Perempuan dan Disabilitas

19 September 2024 - 20:14

5 Rekomendasi Film Akhir Pekan, Despicable Me 4 hingga Sekawan Limo

19 September 2024 - 16:15

Trending di Hiburan