Jakarta, jurnalpijar.com —
Donald Trump telah ditolak izinnya untuk menggunakan lagu Freedom karya Beyoncé dalam video kampanye tidak resmi yang diunggah oleh tim calon presiden AS dari Partai Republik.
Pada tanggal 20 Agustus, sekretaris pers Trump Steven Cheung mengunggah video Trump turun dari pesawat dengan lagu “Freedom” milik Beyoncé. Tweet tersebut kini telah dihapus.
Namun, seorang sumber mengatakan kepada Rolling Stone pada Rabu (21/8) bahwa tim kampanye Trump belum mendapat izin untuk menggunakan lagu dari album Lemonade (2016).
Orang-orang juga mengatakan bahwa meskipun Beyoncé belum secara resmi menyatakan hal tersebut, tindakan tersebut menempatkan Trump pada risiko dituntut karena menggunakan karya orang lain tanpa izin.
Orang-orang mengatakan mereka telah menghubungi perwakilan Beyonce tentang berita tersebut.
Lagunya sendiri sebelumnya disebut-sebut sudah mendapat izin dari Beyoncé untuk digunakan dalam video promosi tim asuhan Kamala Harris.
Sebuah sumber mengatakan kepada CNN bahwa Beyonce dikenal mengikuti pedoman dan aturan ketat dalam merilis musiknya. Namun, dia dengan cepat mengizinkan partai Kamala Harris menggunakan kata “Kebebasan” dalam kampanyenya.
Izin penggunaannya disebut-sebut diberikan beberapa jam sebelum Kamala Harris dibebaskan pada Senin (22/7) dalam rapat markas besar Pilpres AS 2024.
Pada Kamis (25/7), media kampanye Kamala Harris resmi merilis video promosi kampanye presiden AS 2024.
Dalam video tersebut Kamala Harris bercerita tentang permasalahan yang dihadapi masyarakat Amerika pada pemilu presiden AS tahun 2024, dan salah satunya adalah adanya pihak-pihak yang ingin negaranya dipenuhi dengan kekacauan, ketakutan dan kebencian, sedangkan video yang dilatarbelakangi adalah Donald Trump dan wakilnya, J.D. Vance.
“Tapi kami memilih sesuatu yang lain. Kami memilih kebebasan,” kata Kamala, disambut oleh bagian refrain lagu Beyoncé tahun 2016.
@kamalahq
Dia berlari 🔥♬ suara asli – Kamala HQ
(Perintah/akhiri)
Tinggalkan Balasan