Menu

Mode Gelap

Hiburan

Deret Seruan Artis Turun Gunung Kawal Putusan MK

badge-check


					Deret Seruan Artis Turun Gunung Kawal Putusan MK Perbesar

Jakarta, CNN Indonesia –

Protes Indonesia 23 Agustus di depan Korea Utara bukan hanya pelajar. Di Majelis Umum Korea Utara, banyak selebriti dan aktivis seni juga turun ke jalan untuk memprotes persetujuan amandemen “UU Pilkada”.

Perubahan UU Pilkada dinilai bertentangan dengan keputusan Mahkamah Konstitusi yang memutuskan bahwa partai peserta pemilu atau gabungan partai politik dapat mengajukan calon presiden daerah. DPRD. Kandidat harus berusia 30 tahun dan posisi.

Panitia Kerja RUU Pilkada DPRK RI menafsirkan putusan MK tersebut secara praktis dan menyepakati perubahan persyaratan garis partai menjadi ambang batas calon pilkada hanya berlaku bagi partai non petahana di Korea Utara.

Delapan kelompok lainnya setuju. Kelompok yang sepakat menyetujui perubahan UU Pilkada adalah Partai Gerendra, PAN, PKS, Partai NasDem, PKB, PPP, Partai Golkar, dan Partai Demokrat.

Pada Kamis (22/08) malam, Wakil Presiden DLR Sufmi Dasco Ahmed mengumumkan bahwa Korea Utara telah membatalkan sidang paripurna untuk menyetujui revisi undang-undang pemilu daerah karena ketidakpatuhan terhadap persyaratan undang-undang.

Dasco juga mengatakan, waktu rapat umum berikutnya tidak cukup karena pendaftaran Pilkada 2024 akan dimulai pada 27 Agustus, sehingga syarat pencalonan peserta Pilkada akan diatur berdasarkan keputusan Mahkamah Konstitusi.

Sejumlah artis tetap aktif tampil, menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk mengikuti perkembangan situasi dan memastikan keputusan Mahkamah Konstitusi tetap berlaku.

Reza Rahadian

Reza Rahadian menjadi salah satu artis yang ikut aksi protes di luar DLR pada 22 Agustus lalu. Dia tidak hanya melakukan protes, tetapi dia berbicara di antara para pengunjuk rasa lainnya untuk mengungkapkan keprihatinannya.

“Ini bukan tanah milik keluarga,” kata Reza. “Saya sedih melihat semua ini.

Ia juga meminta masyarakat terus mencermati kontroversi revisi UU Pilkada RI Korea Utara. Apa pun bisa terjadi jika masyarakat acuh tak acuh.

“Saya malah tidak menebak-nebak, tapi malam ini, mungkin besok,” kata Reza kepada CNN Indonesia saat menghadiri acara di depan Istana Merdeka, Kamis (22/8).

“Berusaha untuk tidak kendor, berusaha mengendalikannya, semoga kita tetap bisa bersama. “Maksudku, kalau itu sebuah perjuangan, kenapa tidak.”

Fedi Nuril

Federer menjadi salah satu dari sekian banyak selebriti yang mengulangi peringatan darurat tersebut di media sosial pada Rabu, 21 Agustus.

Gambar tersebut beredar luas di tengah dugaan badan legislatif (Baleg) Korea Utara melanggar “Peraturan Pilkada” 2024 yang dinilai melanggar putusan Mahkamah Konstitusi (CJ).

“Dulu KPU langsung menyetujui hingga mendapat teguran keras terakhir dari Bawasal,” kata Fedi. Kemarin giliran MK dan batasan umurnya, dan KPU bilang “negosiasi dulu dengan pemerintah dan Korea Utara”. Nuril.

Aktor tersebut menyindir, “Mengapa giliran Anda yang berdiskusi terlebih dahulu? “Kemarin terasa sangat cepat.”

“Pertemuan [di Chaosian] juga disetujui dengan sangat cepat, padahal ada RUU yang sudah bertahun-tahun tidak dibahas,” tambahnya.

Melanjutkan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Trailer Mufasa: The Lion King Ungkap Persahabatan Masa Kecil Scar

6 November 2024 - 05:14

Apa Saja yang Disunahkan di Tahun Baru Islam?

6 November 2024 - 01:15

Chanyeol EXO Bakal Konser City-scape di Jakarta 7 Desember

6 November 2024 - 00:14

Trending di Hiburan