Menu

Mode Gelap

Teknologi · 30 Sep 2024

Gempa Bandung dan Garut, BMKG Sorot Aktivitas Sesar Garsela


					Gempa Bandung dan Garut, BMKG Sorot Aktivitas Sesar Garsela Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Gempa berkekuatan M 5.0 mengguncang wilayah Bandung dan Garut, Jawa Barat pada Rabu (18/09) pagi.

Seperti dilansir Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), analisis gempa telah dilakukan. BMKG melaporkan, gempa terjadi pada pukul 09.41 WIB dengan pusat gempa terletak sekitar 24 kilometer tenggara Provinsi Bandung dan 21 kilometer barat daya wilayah Garut.

Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, mengatakan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini telah memperbarui parameter dengan magnitudo M4,9. Episentrum gempa terletak pada koordinat 7,23° LU; 107,65° BT, atau terletak tepat di daratan 25 km tenggara Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada kedalaman 10 km.

Menurut Daryono, hasil analisis pihaknya mengungkapkan gempa tersebut disebabkan oleh aktivitas sesar Garsela (Garut Selatan).

“Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar Garsela. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa tersebut memiliki mekanisme down-shear [normal oblique],” kata Daryono dalam keterangan resminya. Rabu (9). /18).

Sesar ini memanjang dari barat daya hingga timur laut wilayah Garut dan terdiri dari dua segmen. Sesar ini merupakan sesar aktif yang dibuktikan dengan gempa-gempa yang pernah terjadi, salah satunya terjadi pada tahun 2015.

Sesar ini menyebabkan ratusan gempa berkekuatan sangat kecil. Meski kecil, namun menjadi bukti bahwa sesar Garsela aktif.

Salah satu gempa dahsyat yang diakibatkan oleh sesar ini pada 18 Juli 2017 berkekuatan M 3,7 yang menyebabkan kerusakan di kawasan Kamojang, Garut.

Mengutip CNBC, Sesar Garsela membentang dari Garut hingga Bandung Selatan sepanjang 42 kilometer. Sesar Garsel mempunyai dua segmen, yaitu segmen Rakutai di timur laut sepanjang 19 km, dan segmen Kencana di barat daya sepanjang 17 km.

Lokasi Sesar Garsela dikelilingi oleh gunung berapi aktif seperti Gunung Papandayan dan Gunung Guntur.

Menurut Daryono, gempa ini berdampak dan dirasakan di wilayah Majalaya dengan intensitas III-IV MMI (dirasakan banyak orang di rumah pada siang hari), wilayah Banjaran dengan intensitas III. MMI (Getaran yang terasa nyata di rumah. Getarannya seperti lewatnya truk), wilayah Lembang, Parompong, Bandung Barat, Baleendah, Garut, Cileunyi dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran nyata di rumah ). sebuah truk lewat).

Hasil pemodelan menunjukkan gempa ini tidak berpotensi tsunami, kata Daryono.

BMKG mencatat hingga pukul 10.10 WIB, hasil penelusuran menunjukkan lima kali gempa susulan, yang terbesar berkekuatan M3.1.

(tim/dmi)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Gunung Bawah Laut Ditemukan di Chile, 4 Kali Tinggi Burj Khalifa

3 November 2024 - 07:15

PODCAST: Budi Arie Blak-blakan soal Lima Bandar Judi Online

3 November 2024 - 03:16

Program Sanitasi Era Covid Asal Lampung Raih Penghargaan dari Jepang

3 November 2024 - 02:14

Trending di Teknologi