Jakarta, jurnalpijar.com —
Operator seluler Inggris, EE, menyarankan anak-anak di bawah 11 tahun untuk tidak memberikan ponsel pintar sebagai hadiah, melainkan ‘ponsel bodoh’ atau ponsel biasa yang hanya dapat digunakan untuk menelepon atau mengirim SMS.
Pedoman ini muncul setelah adanya seruan larangan menyeluruh terhadap anak di bawah 16 tahun dan larangan resmi penggunaan ponsel di sekolah.
“EE menyarankan anak-anak di bawah 11 tahun untuk menggunakan perangkat non-pintar dengan kemampuan terbatas, seperti telepon yang memungkinkan mengirim SMS dan menelepon tetapi membatasi akses ke media sosial atau konten yang tidak pantas,” kata perusahaan itu, dikutip The Guardian.
Ini adalah pertama kalinya maskapai penerbangan Inggris mengeluarkan saran seperti itu.
Panduan ponsel pintar EE hadir saat orang tua bersiap memulai tahun ajaran baru di Inggris, ketika mereka mungkin berada di bawah tekanan untuk membelikan ponsel untuk anak mereka.
Sembilan dari 10 anak memiliki ponsel pada usia 11 tahun, menurut Ofcom.
Meskipun sebagian besar platform media sosial mengharuskan penggunanya berusia minimal 13 tahun, data menunjukkan bahwa 60% anak berusia delapan hingga 12 tahun yang menggunakannya mendaftar ke profil mereka.
Laporan regulator telekomunikasi juga menemukan bahwa tiga dari lima anak usia sekolah menengah telah berkomunikasi secara online dengan cara yang “dapat membuat mereka merasa tidak nyaman”.
Pada bulan Mei tahun ini, anggota parlemen di Komite Pendidikan mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan larangan total penggunaan ponsel pintar bagi anak di bawah 16 tahun.
Selain itu, penggunaan ponsel dilarang di sekolah sebagai bagian dari pembatasan waktu layar anak-anak.
Ketua komite dari Partai Konservatif Robin Walker mengatakan pada saat itu bahwa penggunaan layar dan ponsel pintar yang berlebihan memiliki “dampak negatif yang jelas” terhadap kesejahteraan anak-anak dan remaja.
Untuk anak-anak berusia 11-13 tahun, EE juga menyarankan agar penggunaan ponsel cerdas oleh anak-anak harus mengaktifkan “kontrol orang tua, serta aplikasi berbagi keluarga seperti Google Family Link atau Apple Family Sharing, sekaligus membatasi akses ke jejaring sosial.
Sementara itu, anak-anak berusia 13-16 tahun dianjurkan untuk menggunakan ponsel pintar, namun dengan kontrol orang tua untuk mengelola dan membatasi akses anak-anak terhadap situs web, konten, dan platform yang tidak pantas.
“Penelitian terbaru kami menunjukkan bahwa orang tua ingin membuat keputusan sendiri mengenai bagaimana anak-anak mereka menggunakan teknologi, namun banyak yang menginginkan panduan untuk membantu mereka melakukan hal tersebut,” kata Carolyn Bunting, kepala eksekutif kelompok keselamatan anak Internet Matters.
(tim/busur)
Tinggalkan Balasan