Menu

Mode Gelap

Hiburan

Konser Taylor Swift London Buat Aturan Keamanan Baru Imbas Teror Wina

badge-check


					Konser Taylor Swift London Buat Aturan Keamanan Baru Imbas Teror Wina Perbesar

Jakarta, CNN Indonesia —

Penggemar Taylor Swift yang tidak memiliki tiket konser dilarang berkumpul di venue, Stadion Wembley, karena alasan keamanan. Larangan tersebut dikeluarkan setelah adanya ancaman teror dari ISIS yang memaksa pembatalan konser di Wina.

Stadion Wembley telah memperbarui peraturan dan pembatasannya menjelang konser, termasuk langkah-langkah keamanan terbaru, setelah pejabat di Wina membatalkan tiga konser Swift seminggu lalu karena dugaan ancaman bom.

Stadion Wembley menyatakan “tidak seorang pun diperbolehkan berdiri di luar pintu masuk atau di tangga Olimpiade di depan stadion.”

Sementara itu, penggemar yang tidak memiliki tiket akan diminta “pergi”. Bahkan, biasanya para Swift yang tidak memiliki tiket kerap berkumpul di dekat venue untuk mendengarkan pertunjukan dan bernyanyi bersama dari luar.

Tak hanya itu, pihak penyelenggara juga menegaskan bahwa berkemah juga dilarang di dalam stadion sebelum acara. Penonton konser sering berlama-lama di luar venue dengan harapan mendapat tempat di barisan depan.

Selain itu, penonton konser yang sudah membeli tiket akan diperbolehkan masuk ke stadion lebih awal, yaitu pukul 03.30. waktu setempat pada kelima tanggal, 15-20 Agustus.

Raye, Paramore, Suki Waterhouse dan Raye juga diperkirakan akan naik panggung untuk membuka acara tersebut.

Taylor Swift belum menanggapi pembatalan pertunjukannya di Wina atau peningkatan keamanan di konsernya di London sejak ancaman tersebut diketahui publik.

Awalnya, dua remaja ditangkap, dan beberapa hari kemudian remaja ketiga ditangkap dalam rencana teroris yang terkait dengan ISIS.

Menurut laporan internasional, tersangka yang ditangkap termasuk seorang pemuda berusia 19 tahun yang telah menyatakan setia kepada ISIS dan tinggal bersama orang tuanya di kota Ternica, serta seorang pemuda berusia 17 tahun.

Keduanya ditangkap setelah polisi menggeledah rumah remaja berusia 19 tahun tersebut dan menemukan berbagai bahan kimia dan zat, serta materi ISIS dan Al-Qaeda, di rumah remaja berusia 17 tahun tersebut.

Setelah pembatalan di Wina, juru bicara Kepolisian Metropolitan London menegaskan bahwa “tidak ada indikasi bahwa masalah yang sedang diselidiki oleh otoritas Austria akan berdampak pada kejadian di London di masa depan”. (tim/chri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Trailer Mufasa: The Lion King Ungkap Persahabatan Masa Kecil Scar

6 November 2024 - 05:14

Apa Saja yang Disunahkan di Tahun Baru Islam?

6 November 2024 - 01:15

Chanyeol EXO Bakal Konser City-scape di Jakarta 7 Desember

6 November 2024 - 00:14

Trending di Hiburan