Jakarta, jurnalpijar.com —
Generasi muda yang belum menikah disebut-sebut paham dengan persoalan stunting atau gizi buruk. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menegaskan, kehamilan harus disadari pada usia remaja.
Demikian disampaikan PIC Produksi Konten dan Distribusi Informasi Kesehatan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Septa Devi Anggraeni saat membuka forum sosialisasi Genbest Talk Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), Kamis. 25). /7).
“Pasti generasi muda banyak yang bertanya ‘Kenapa kita perlu tahu tentang kehamilan?’ Kami masih muda, masih lajang dan punya anak.’ Justru karena masih muda kawan, penting kita pahami sejak muda,” kata Septa.
Sebentar lagi Indonesia akan menghadapi puncak bonus demografi, yaitu tahap dimana usia produktif lebih besar dibandingkan usia non-produktif. Usia produktif ini digadang-gadang akan menjadi penopang usia non-produktif.
Untuk itu perlu dipersiapkan agar Indonesia memiliki kualitas dan daya saing yang dapat diandalkan.
“Jika generasi produksi kita mempunyai daya saing yang baik, berarti kita mampu bersaing dengan negara-negara maju baik di negara-negara Barat maupun Asia. Makanya penting bagi kalian (pemuda) untuk memahami stagnasi ini karena kalian adalah calon orang tua masa depan, agar anak-anaknya bisa berkembang dan berkompetisi dengan baik,” lanjut Septa.
Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kalsel Ardiansiah selaku narasumber Genbest Talk Banjarbar menilai, selain pernikahan dini dan kehamilan, ketidaktahuan dan mitos yang meluas menjadi tantangan pemberantasan kehamilan di Kalimantan.
Oleh karena itu, kami berharap generasi muda yang menjadi konten kreator dapat menghilangkan mitos-mitos tersebut melalui berbagai konten edukasi yang menarik,” kata Ardiansiah.
Sementara itu, dokter spesialis anak yang juga menjadi narasumber, Dr. Kurniawan Satria Denta Kurniawan menjelaskan, dari segi kesehatan, anemia merupakan salah satu penyebab stunting.
Ph.D. Kurniawan juga mendorong perempuan untuk lebih menjaga kesehatannya dengan melakukan tindakan pencegahan sedini mungkin.
“Hal ini sangat penting, karena jika ibu mengalami anemia maka kemungkinan besar anak akan mengalami anemia. Jika anak mengalami anemia maka kemungkinan besar terjadi gangguan tumbuh kembang,” kata dr. Kurniawan.
Selain sesi talkshow mengenai penundaan dan cara mencegahnya, peserta Genbest Talk Banjarbaru juga diajak untuk membuat konten menarik bersama pembuat konten kawakan Meth Junior.
Melalui sesi ini, para peserta diharapkan mampu membuat konten edukasi yang menarik, sehingga sebanyak mungkin masyarakat sadar bahwa stagnasi adalah permasalahan yang serius, sesuai dengan visi Genbest Talk, yaitu dengan menggerakkan agen-agen perubahan yang mendistribusikan untuk secara aktif menginformasikan dan mendidik masyarakat.
Genbest merupakan gerakan yang dicanangkan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan tujuan mendorong generasi baru untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui website genbest.id dan media sosial @genbestid, Genbest menyajikan berbagai informasi mengenai stunting, kesehatan, gizi, tumbuh kembang anak, kebersihan, kesiapan menikah dan reproduksi remaja dalam bentuk artikel, infografis dan video. (lagi lagi)
Tinggalkan Balasan