Jakarta, jurnalpijar.com —
Pengacara Kanye West mengklaim sang rapper tidak pernah membayarnya. Tak hanya itu, pengacara bernama Brian Brumfield juga menyebut kliennya tak mau berbicara dengannya.
Seperti diberitakan ABC7 dan Page Six pada Jumat (4/7), Brumfield meminta untuk tidak disebutkan namanya sebagai perwakilan Kanye West dalam kasus pemukulan Kanye pada tahun 2022.
Brumfield mengatakan dalam dokumen pengadilan bahwa West menghentikan pekerjaannya pada 21 Juni 2024.
“Terdakwa tidak mau berbicara dengan pengacara, dan terdakwa juga menolak membayar biaya pengacara,” bunyi dokumen tersebut.
Pada tanggal 29 Juli, permintaan Broomfield mengenai masalah ini akan didengar. Namun, perwakilan Broomfield dan Kanye West tidak menanggapi permintaan komentar Page Six.
Kanye West pertama kali digugat oleh Justin Poplavsky dan istrinya Tiffany Marshall pada 10 Januari 2024. Mereka menuduh Kanye West melakukan penyerangan dan penyerangan, menuduh tekanan emosional dan pengabaian.
Marshall menegaskan kembali dalam gugatannya bahwa dia menderita kerugian konsorsium akibat serangan Kanye West.
Poplavsky sebelumnya mengatakan ingin mendapatkan tanda tangan Kanye West dengan menghentikan rapper tersebut di luar klub Soho Warehouse di South Santa Fe Avenue di Los Angeles pada Januari 2022.
Menurut dakwaan, West dituduh menyerang Poplavski di tempat kejadian.
Ketika Poplavsky meminta sang rapper untuk meminta maaf atas serangan tersebut, Kanye West menjawab “maaf untuk apa?” dan terus memukul Poplavski beberapa kali, melukainya.
Poplavsky menuduh rapper tersebut melakukan pelecehan karena proses perceraiannya dengan Kim Kardashian saat itu.
Kepergian pengacara tersebut menambah panjang permasalahan hukum yang dihadapi Kanye West saat ini. Salah satunya dituduh mantan asistennya melakukan pelecehan seksual.
Lauren Pisciotta sebelumnya mengatakan dia akan bekerja dengan West pada tahun 2021 saat dia bersiap meluncurkan lini pakaian Yeezy miliknya. Pisciotti, yang dikenal sebagai influencer, ditawari kesepakatan $1 juta untuk bekerja dengan Kanye West.
Namun, setelah beberapa waktu, Kanye West dituduh mengirimkan email dan materi jahat.
Dalam kata-kata kasar ini, Kanye mengatakan dia ingin menggaet seorang wanita, lalu memintanya untuk memujanya, lalu selingkuh.
Saat itu, Kanye West membantah tudingan pelecehan dan pemutusan hubungan kerja sepihak yang dilakukan mantan asistennya dalam gugatan tersebut.
Tim hukum Kanye West menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar. Pihak West menuduh mantan asisten bernama Lauren Pisciotta dipecat karena tidak memenuhi persyaratan dan berperilaku buruk.
“Dia dipecat karena tidak mematuhi persyaratan, menuntut jumlah uang yang tidak masuk akal (termasuk gaji tahunan sebesar US$4 juta),” kata perwakilan tim hukum West, seperti dilansir ET, Selasa (4/6).
(grup/hasil)
Tinggalkan Balasan