Menu

Mode Gelap

Teknologi · 30 Okt 2024

Kenapa Jawa-Nusa Tenggara Masih Panas ‘Mendidih’? Cek Penjelasan BMKG


					Kenapa Jawa-Nusa Tenggara Masih Panas ‘Mendidih’? Cek Penjelasan BMKG Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com –

Wilayah Indonesia bagian selatan khatulistiwa akhir-akhir ini dilanda cuaca panas “mendidih”, dan banyak wilayah yang sudah memasuki musim hujan. Apa penyebabnya?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan beberapa wilayah di selatan khatulistiwa, mulai dari Jawa hingga Nusa Tenggara, belakangan ini mengalami cuaca panas.

“Akhir-akhir ini banyak wilayah di Indonesia bagian selatan, khususnya Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara yang mengalami cuaca panas pada siang hari dan hujan pada siang hingga sore hari,” kata BMKG dalam keterangannya, Selasa. 15/10).

Menurut BMKG, keadaan tersebut merupakan salah satu ciri masa peralihan musim, yaitu hujan yang biasanya terjadi pada sore hingga malam hari, didahului cuaca panas dan lembab pada pagi hingga sore hari.

Karakteristik curah hujan pada masa transisi tidak merata, berintensitas sedang hingga tinggi, yang dapat disertai petir dan angin kencang dalam waktu singkat.

Cuaca panas ini terekam data observasi, di beberapa daerah khususnya Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara suhu udara maksimal mencapai 37,5 derajat.

Beberapa lokasi tersebut adalah Stasiun Cuaca Sultan Muhammad Kaharuddin, Nusa Tenggara Barat (37,5 °C), Stasiun Cuaca Gewayantana, Nusa Tenggara Timur (36,9 °C), Stasiun Cuaca Kertajati, Jawa Barat, dan Stasiun Cuaca Sultan Muhammad Salahuddin. Nusa Tenggara Barat (36,8 °C).

Kemudian, Stasiun Meteorologi Perak I, Jawa Timur (36,7 °C), Stasiun Meteorologi Tanjung Perak, Jawa Timur (36,2 °C), Stasiun Meteorologi Tanjung Emas, Jawa Timur (36,1 °C) dan Stasiun Meteorologi Ahmed Jan stasiun Jawa Tengah (36,0 °C) °C). C).

Berdasarkan analisa terkini, suhu panas diperkirakan masih akan berlanjut pada siang hari pada minggu depan, dengan potensi hujan pada siang hingga malam hari, terutama di wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, kata badan tersebut.

“Ini tipikal peralihan musim hujan di wilayah tersebut,” lanjutnya.

Menurut BMKG, awal musim hujan di wilayah selatan Indonesia secara umum bervariasi, namun diperkirakan akan dimulai pada akhir Oktober hingga awal November, dengan puncak musim hujan pada Januari hingga Februari. pada tahun 2025

(tim/dmi)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Gunung Bawah Laut Ditemukan di Chile, 4 Kali Tinggi Burj Khalifa

3 November 2024 - 07:15

PODCAST: Budi Arie Blak-blakan soal Lima Bandar Judi Online

3 November 2024 - 03:16

Program Sanitasi Era Covid Asal Lampung Raih Penghargaan dari Jepang

3 November 2024 - 02:14

Trending di Teknologi