Jurnalpijar.com, BONTANG – Pemerintah Kota Bontang menyelenggaran Sosialisasi Bantuan Modal Usaha Bagi Para Pencari Kerja, yang digelar oleh Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) pada Senin, 30 Juni 2025, di Auditorium 3D Kota Bontang.
Acara ini diikuti oleh 150 penerima bantuan yang berasal dari berbagai latar belakang, termasuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), ahli waris peserta BPJS Ketenagakerjaan, serta masyarakat penyandang disabilitas. Kehadiran mereka menandai upaya pemerintah dalam memperluas jangkauan program bantuan agar dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan.

Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, dalam sambutannya menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk nyata dari komitmen pemerintah daerah untuk mendukung kemandirian ekonomi para pencari kerja. Ia menyebut kolaborasi antara pemerintah, BPJS Ketenagakerjaan, dan Bank Kaltimtara sebagai langkah konkret yang tepat sasaran dan mencerminkan keadilan sosial berbasis masyarakat.
“Intervensi program seperti ini akan berdampak signifikan terhadap penurunan angka pengangguran di Bontang. saya memprediksi, dari 5.425 pencari kerja yang terdata, angka pengangguran dapat turun hingga 75 persen pada akhir tahun 2025,” ungkapnya.
Selain itu, Agus Haris memberikan apresiasi kepada Disnaker Kota Bontang yang telah menjadi penghubung antara pemerintah, mitra, dan masyarakat dalam menyalurkan bantuan yang layak dan sesuai kebutuhan. Kepala Disnaker Kota Bontang, Abdu Safa Muha, menambahkan bahwa bantuan yang diberikan tidak hanya berupa dana, tetapi juga disertai pelatihan dan pendampingan usaha secara berkelanjutan.
“Hal ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru, memperkuat pelaku usaha kecil, dan menjadi langkah awal dalam pembenahan sektor ketenagakerjaan di Bontang,” sebutnya.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, dilakukan pula penyerahan bantuan secara simbolis masing-masing sebesar 42 juta rupiah kepada ahli waris peserta BPJS Ketenagakerjaan, yakni Juharif Saputra, Sri Mulyati, dan Dewi Sarkiah. Program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam upaya menekan pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas. (*)