Menu

Mode Gelap

Daerah

Festival Sekerat Nusantara ke-4 Resmi Dibuka, Angkat Kekayaan Budaya dan Pariwisata Pesisir Kutai Timur

badge-check


					Festival Sekerat Nusantara ke-4 Resmi Dibuka, Angkat Kekayaan Budaya dan Pariwisata Pesisir Kutai Timur Perbesar

Jurnalpijar.com, BENGALON – Desa Sekerat, Kecamatan Bengalon, Kutai Timur kembali menjadi pusat perhatian dengan dimulainya Festival Sekerat Nusantara ke-4. Acara tahunan yang telah lama dinantikan ini resmi dibuka pada Rabu malam (23/07/2025) oleh Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, dihadiri sejumlah pejabat daerah, tokoh masyarakat, serta para undangan dari berbagai kalangan.

Festival ini menjadi magnet wisata yang menyuguhkan beragam kekayaan seni, tradisi, dan kuliner khas pesisir Kutai Timur. Dalam sambutannya, Bupati Ardiansyah menegaskan pentingnya pelestarian budaya Kutai yang masih sangat terasa di wilayah pesisir Desa Sekerat, meski telah terjadi asimilasi dengan budaya pesisir lainnya.

“Salah satu peninggalan budayanya yang kita lakukan ini, ada kegiatan peninggalan budaya kuno seperti belian, serta kenjong (ritual adat),” ujarnya.

Ardiansyah juga menilai penamaan Festival Sekerat Nusantara sangat tepat karena mampu merepresentasikan keberagaman budaya yang hidup di pesisir Sekerat. Festival ini menjadi wadah pemersatu berbagai unsur adat dan tradisi yang telah terasimilasi tanpa menghilangkan identitas budaya asli Kutai. Ia menyoroti ritual belian yang masih dipertahankan sebagai warisan budaya yang langka dan bernilai tinggi.

Lebih lanjut, Bupati berharap kehadiran wisatawan pada festival ini dapat mendorong pertumbuhan UMKM lokal, sehingga produk-produk Desa Sekerat bisa dikenal hingga ke tingkat nasional bahkan internasional.

“Kita menjual memang sesuai dengan hal-hal unik di sini ataupun kuliner dan lain sebagainya. Itulah makna atau manfaat dari Festival Sekerat Nusantara ini,” jelasnya.

Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kutim, Padliyansyah, menambahkan bahwa festival ini bukan sekadar perayaan, melainkan wujud nyata kecintaan terhadap budaya lokal dan keragaman warisan. Ia juga mengungkapkan rencana mendaftarkan ritual Belian sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) pada tahun 2026, sebagai upaya memperkuat identitas budaya Kutai Timur. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pemprov Kalimantan Timur dan YKAN Perkuat Kapasitas Daerah untuk Implementasi Proyek Karbon Biru

9 Oktober 2025 - 11:00

Antusiasme Tinggi, 260 Wartawan Se-Kaltim Siap Ramaikan Porwada III di Bontang

8 Oktober 2025 - 02:05

Mensos Ajak Pemprov Kaltim Sinergi Entaskan Kemiskinan Berbasis Data Tunggal Sosial Ekonomi

7 Oktober 2025 - 14:46

Trending di Daerah