Menu

Mode Gelap

Olahraga · 31 Mei 2024

Rizki Juniansyah Mati-matian Jalani Latihan Khusus demi Olimpiade 2024


					Rizki Juniansyah Mati-matian Jalani Latihan Khusus demi Olimpiade 2024 Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Atlet angkat besi Indonesia Rizki Juniansyah berusaha semaksimal mungkin untuk mempersiapkan diri menghadapi Olimpiade 2024. Ia siap menjalani serangkaian latihan khusus untuk tampil terbaik di kompetisi olahraga dunia.

Dia memastikan tempat di Olimpiade 2024 pada April lalu ketika dia memenangkan Piala Dunia Angkat Besi 2024, atau Piala Dunia IWF, dengan berat 73 kg. Atlet berusia 20 tahun itu pun tak mau melewatkan debutnya di Paris.

“Sebelum berangkat ke Paris, kita sudah latihan ekstra. Tadinya kita latihan keras sekali, tapi sekarang saya lolos ke Olimpiade dan mau ke Paris, saya latihan lebih intensif lagi. Harus lebih disiplin dari sebelumnya,” kata Rizki. di Jakarta pada Kamis (16/5).

“Otot pendukungnya harus lebih kuat. Saya punya kelemahan di punggung bawah, jadi pelatih menambah porsi latihannya,” imbuhnya.

Pemegang rekor dunia angkat besi itu harus menjalani latihan berat dengan beban 73 kg. Ia diberi jadwal latihan dua kali sehari dan hanya istirahat pada hari Kamis.

“Saya juga melakukan latihan ekstra pada pagi hari pukul 09.00 hingga 23.00 dan sore hari pukul 16.00 hingga 19.00, yang merupakan latihan lebih banyak dari sebelumnya. Indonesia tak mau menyia-nyiakan kesempatan di Olimpiade kali ini. “Emasnya terlihat,” katanya.

Atlet kelahiran Serang, Banten, tidak hanya berusaha meningkatkan tenaga saat latihan, tapi juga mengatur pola tidurnya. Ia mengaku kerap begadang setiap harinya, namun agar program latihan berjalan maksimal, kebiasaan tersebut harus ditinggalkan.

Rizki sebaiknya tidur minimal 10 jam sehari. Ia tidak hanya secara ketat memperhatikan durasi tidur malamnya, tetapi juga berusaha untuk tetap tutup di siang hari.

“Saya harus lebih memperhatikan mengatur tidur saya. Dulu saya suka tidur tengah malam, tapi sekarang saya tidak pernah tidur. Saya harus memperhatikan dengan serius kompetisi di sana (Olimpiade) yang tidak mudah, apalagi China adalah lawan yang kuat, dia adalah lawan terberat saya.

“Tidur yang dianjurkan delapan jam, disusul satu jam, tapi dua jam lebih baik,” imbuhnya.

(Minggu/Juni)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Klasemen Paralimpiade 2024 Negara ASEAN Usai Indonesia Raih Emas

20 September 2024 - 13:14

FISIP UI Open Resmi Jadi Bagian Kalender Nasional PBSI

20 September 2024 - 02:15

Tembus 4 Detik, Modal Veddriq Raih Emas Olimpiade 2024

19 September 2024 - 05:15

Trending di Olahraga