Menu

Mode Gelap

Teknologi · 1 Jun 2024

Bukti-bukti Kebenaran Teori Relativitas Einstein


					Bukti-bukti Kebenaran Teori Relativitas Einstein Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com –

Fisikawan terkenal Albert Einstein memaparkan teori relativitas yang menjadi gagasan paling revolusioner dalam sejarah dunia. Lalu apa bukti dan kegunaan teori relativitas?

Dengan teori ini, Einstein menjelaskan bahwa hukum fisika adalah sama dan konstan di mana pun. Namun, ada sesuatu yang terjadi dalam ruang dan waktu yang membuatnya berbeda.

Melalui perspektif yang berbeda, ruang dan waktu peristiwa dihasilkan secara berbeda. Semua hal ini bersifat relatif.

Ruang dan waktu terikat bersama dalam satu kesatuan yang dikenal sebagai ruang-waktu. Peristiwa yang terjadi secara serentak bagi seorang pengamat, bisa saja terjadi pada waktu yang berbeda bagi pengamat lainnya.

Ruang dan waktu berkaitan erat dan saling berhubungan. Ketika ruang melengkung atau mengembang, hal itu mempengaruhi waktu. Sedangkan lengkungan atau peregangan ruang-waktu menjadi penyebab terjadinya gravitasi di alam semesta.

Pada dasarnya, Einstein melihat ruang dan waktu sebagai semacam “selimut yang dapat diregangkan” yang panjangnya tak terhingga. Benda masif seperti Matahari dapat menggunakan gravitasinya untuk membengkokkan “tutup ruang-waktu” sehingga cahaya tidak merambat lurus saat melewati Matahari.

Untuk lebih memahaminya, berikut bukti teori relativitas Einstein: GPS

GPS lebih dari sekadar pemetaan digital untuk menunjukkan arah dan lokasi. Di balik keakuratan sistem GPS terdapat perhitungan penting dan bukti teori relativitas Einstein.

Karyanya didasarkan pada satelit yang mengorbit di atas Bumi. Karena gravitasi lebih lemah, waktu berjalan lebih lambat.

Hal ini disebabkan semakin besar kelengkungan ruang-waktu akibat massa bumi, semakin jauh dari bumi maka semakin besar kelengkungan ruang-waktu dan semakin cepat waktu berlalu.

Jam atom yang dipasang di satelit berjalan 45 juta detik lebih cepat daripada waktu di Bumi setiap harinya. Hal ini bukan karena jam satelit luar angkasa kurang akurat, namun karena waktu berlalu dengan kecepatan yang berbeda dibandingkan di Bumi.

Oleh karena itu, jika GPS tidak memasukkan relativitas (penyesuaian perhitungan perbedaan waktu) ke dalam teknologinya, maka GPS tidak akan berfungsi dengan baik. Ketika sinyal satelit disinkronkan, koordinat GPS hanya berjarak sepersejuta detik, dan berjarak lebih dari 10 kilometer.

Orbit Merkurius

Menurut NASA, orbit Merkurius berubah secara bertahap seiring waktu karena kelengkungan ruang-waktu di sekitar Matahari yang sangat besar. Karena Merkurius adalah planet terdekat dengan Matahari, perihelion (titik orbitnya yang paling dekat dengan Matahari) diperkirakan akan bergerak ke arah yang sedikit berbeda seiring berjalannya waktu.

Berdasarkan prediksi Newton, gaya gravitasi di tata surya seharusnya mempercepat presesi Merkurius (perubahan orientasi orbitnya) sebesar 5.600 detik busur per abad (satu detik busur sama dengan 1/3600 derajat). Namun perbedaannya adalah 43 detik busur per abad.

Merujuk pada ruang angkasa, hal ini dapat dijelaskan dengan teori relativitas umum yang dikemukakan oleh Einstein, yang menyatakan bahwa presesi perihelion Merkurius sedikit meningkat dibandingkan prediksi Newton, karena planet tersebut tidak bergerak dalam orbit elips statis mengelilingi Matahari.

Teori Big Bang dan lubang hitam ada di halaman berikutnya…

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Gunung Bawah Laut Ditemukan di Chile, 4 Kali Tinggi Burj Khalifa

3 November 2024 - 07:15

PODCAST: Budi Arie Blak-blakan soal Lima Bandar Judi Online

3 November 2024 - 03:16

Program Sanitasi Era Covid Asal Lampung Raih Penghargaan dari Jepang

3 November 2024 - 02:14

Trending di Teknologi