Menu

Mode Gelap

Teknologi · 20 Jun 2024

Ahli: Bukan Cuma Dalang Hoaks, AI Juga Bisa Jadi Senjata Siber


					Ahli: Bukan Cuma Dalang Hoaks, AI Juga Bisa Jadi Senjata Siber Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Kecerdasan buatan (AI) tidak hanya menjadi sumber misinformasi atau penipuan, tetapi juga dapat menjadi senjata serangan siber, menurut perusahaan layanan keamanan siber Fortinet.

“Kami sekarang mulai melihat, dan ini masih tahap awal, bahwa AI sebenarnya digunakan untuk melakukan kejahatan dunia maya. Jadi, seperti teknologi lainnya, AI dapat digunakan untuk tujuan baik seperti tujuan defensif, namun juga dapat digunakan untuk tujuan-tujuan lain juga bertujuan ofensif,” kata Rashesh Pandey, Wakil Presiden Pemasaran dan Komunikasi Asia dan ANZ, pada acara Fortinet Accelerate 2024 pada hari Kamis (30/5): “Kami telah melihatnya sebelum melihat teknologi.”

Menurut Rashish, hal serupa mulai terjadi pada kecerdasan buatan ketika penjahat dunia maya mulai memanfaatkan teknologi populer ini.

Ia mencontohkan generative profiling sebagai salah satu contoh kejahatan siber yang bisa terjadi.

Sebelumnya, membuat profil palsu memakan waktu karena Anda harus memasukkan informasi detail secara manual. Namun AI generatif memungkinkan kejahatan tersebut dilakukan dalam waktu singkat.

“Dengan menggunakan profil generatif, penjahat dunia maya dapat membuat ribuan bahkan ratusan ribu profil palsu dan kemudian menggunakannya untuk melancarkan serangan, menghasilkan ide, atau menyebarkan informasi yang salah,” jelas Rashish.

Ia juga memberikan contoh bagaimana kecerdasan buatan dapat menciptakan suara publik dan memanipulasi khalayak di ruang digital.

Bukan hanya misinformasi, Rashish mengatakan penjahat dunia maya dapat menggunakan serangan yang disebut serangan keracunan AI. Jenis serangan ini menargetkan model dasar kecerdasan buatan.

Setiap AI memiliki model dasar yang dijalankannya. Oleh karena itu, ketika model AI yang mendasarinya terpengaruh dan rusak, hasil dari operasi AI tidak akan seperti yang seharusnya.

“Jika penjahat dunia maya dapat memanipulasi model dasar (AI), secara otomatis mereka akan menciptakan hal-hal yang tidak dimaksudkan untuk dilakukan dan dapat digunakan untuk melakukan banyak kejahatan,” jelas Rashish. (aku/dm)

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Risau Ancaman Starlink, China Bakal Buat Konstelasi Satelit Tandingan

20 September 2024 - 15:15

Teori Konspirasi Penembakan Trump Viral di X saat Musk Akui Dukungan

19 September 2024 - 04:14

Daftar Daerah Terancam Cuaca Ekstrem Saat Kemarau Mulai Menyapa

18 September 2024 - 21:15

Trending di Teknologi