Menu

Mode Gelap

Internasional · 30 Jun 2024

Apa Beda Peran Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran?


					Apa Beda Peran Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran? Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Presiden Iran Ibrahim Raisi tewas dalam kecelakaan helikopter pada Minggu (19 Mei).

Sebagai kepala negara, Raisi seringkali dicintai rakyatnya dan memiliki kekuasaan politik eksekutif untuk memerintah Iran.

Namun keterlibatan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei disebut masih pada level tertinggi.

Lalu apa perbedaan peran Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran?

Kajian Institut Internasional untuk Studi Iran bertajuk “Hubungan antara Kepemimpinan Tertinggi dan Kepresidenan dan Implikasinya terhadap Sistem Politik Iran” menyatakan bahwa terdapat pembagian status yang jelas antara presiden dan pemimpin tertinggi.

Hubungan status quo antara dua tokoh penting di Iran ini bermula ketika kelompok konservatif mengusulkan amandemen konstitusi untuk menggantikan posisi presiden dengan perdana menteri pasca revolusi Iran 1979.

Di sisi lain, kaum reformis ingin mengurangi kekuasaan berlebihan Pemimpin Tertinggi Iran.

Mustafa Tajzada yang reformis kemudian mengusulkan pemisahan posisi Pemimpin Tertinggi dan Presiden melalui sistem pemilihan.

Hasilnya, Pemimpin Tertinggi menjabat sebagai kepala negara dan agama tertinggi di Iran. Peran Pemimpin Tertinggi dalam sistem politik diatur oleh “Wilayat Faqih” (Kepemimpinan Tertinggi).

Itu adalah hasil pemikiran politik Ayatollah Mustafa Ahmad Khomeini dan dia mengadopsi hukum Islam untuk mengatur kehidupan rakyatnya.

Umumnya, pemimpin tertinggi mempunyai kekuasaan untuk mengangkat pejabat tinggi birokrasi. Dalam konstitusi Iran disebutkan bahwa peran ahli hukum adalah mencegah berbagai penyimpangan dalam sistem negara.

Peran Presiden

Berbeda dengan Pemimpin Tertinggi, Presiden di Iran berperan sebagai Manajer Negara. Tokoh ini juga berperan sebagai aktor politik yang dipilih langsung oleh rakyat.

Presiden Iran dapat dipilih dua kali untuk masa jabatan empat tahun.

Presiden Iran memiliki banyak kekuasaan seperti menyetujui anggaran, menunjuk wakil presiden dan menteri serta mengatur hubungan dengan negara lain.

Namun, presiden tidak memiliki kendali penuh atas angkatan bersenjata dan kebijakan luar negeri Iran. Oleh karena itu, Presiden berperan sebagai tokoh kedua dalam pemerintahan setelah Pemimpin Tertinggi.

Seorang calon presiden Iran juga harus memenuhi beberapa kriteria. Misalnya, seseorang yang mempunyai kemampuan manajerial dan administratif, seorang ulama yang mempunyai pengaruh politik dan harus memiliki reputasi yang baik.

Oleh karena itu, alur birokrasi dan keputusan Pemerintahan Tertinggi Iran tetap berada di tangan Pemimpin Tertinggi Khamenei.

Khamenei baru-baru ini mengumumkan hari berkabung nasional selama lima hari di Iran untuk mengenang mendiang Raisi. (val/bac)

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Bom-bom Israel ke Gaza Mengalahkan Kebrutalan Perang Dunia 2

20 September 2024 - 08:14

Tabrakan Kereta di Ceko Tewaskan 4 Orang

20 September 2024 - 07:15

81 Warga Nigeria Tewas dalam Serangan Teroris Boko Haram

20 September 2024 - 05:15

Trending di Internasional