Menu

Mode Gelap

Olahraga · 6 Jul 2024

Greysia Polii Luncurkan Biografi: Buku Ini Bukan Hanya Tentang Saya


					Greysia Polii Luncurkan Biografi: Buku Ini Bukan Hanya Tentang Saya Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Gracia Poli resmi meluncurkan otobiografinya yang bertajuk Penetrating Boundaries. Gracia mengatakan, buku ini bukan hanya tentang dirinya, melainkan upaya menciptakan gerakan untuk mendobrak batasan setiap orang.

Gracia Poli berharap kisah-kisah yang dihadirkannya dalam buku tersebut dapat menjadi sumber inspirasi bagi orang lain, khususnya generasi muda di Indonesia. Dengan demikian, generasi muda Indonesia berani bermimpi dan berusaha keras mewujudkannya.

“Sekali lagi, buku ini bukan hanya tentang saya, tapi tentang upaya kita mendobrak batasan dalam diri. Ada empat nilai dalam buku ini. Kejelasan Visi, Dedikasi dan Pengekangan, Sistem Pendukung dan Tangan Tak Terlihat.”

“Saya berharap semangat melintasi batas negara dapat menjangkau anak-anak di seluruh Indonesia, sehingga buku ini juga dapat diberikan kepada para guru, sekolah, dan perpustakaan daerah di Indonesia,” kata Gracia.

Project Leader buku Penetrating Boundaries, Felix Dijimin, berharap buku tersebut dapat menjadi penggerak gerakan membawa perubahan positif bagi anak-anak Indonesia.

“Kami berharap Invasion of Borders tidak sekedar kajian, tapi menjadi sebuah gerakan, gerakan yang dapat membawa perubahan positif bagi anak bangsa,” kata Felix yang juga suami Gracia Poli.

Acara peluncuran buku Menembus Batas dilaksanakan di Jakarta pada Sabtu (29/6). Banyak pemain seperti Raja Sapta Oktohari, Sutiyoso, Agam Gumelaar, Zainuddin Amli, Agung Farman, Mohammad Fadil Imran hadir dalam acara tersebut. Ada pula tokoh yang pernah berkolaborasi dengan Gracia Poli di tiga Olimpiade berbeda, yakni Melyana Johari, Nitya Krishna Maheshwari, dan Apriyani Rahyu.

Hadir pula dalam kesempatan tersebut jurnalis senior Najwa Shihab dan mantan pebasket nasional Danny Sumargo. Najwa dan Denny pun mengomentari arti mendobrak batasan.

“Garis batas itu sebenarnya kita ciptakan dalam pikiran kita. Tanpa kita sadari, kita menarik garis batas itu sendiri, lewat rasa takut, lewat ekspektasi, lewat rasa cemas. Jadi, hancurkan dulu garis batasnya, baru lihat garisnya. berbatasan. Jadikan titik awal dalam melakukan sesuatu, belajarlah dari Gracia Poli,” kata Najwa.

“Jika kita menghargai diri kita sendiri, nilai itu akan terlihat dalam hidup kita. Namun jika kita tidak menghargai diri kita sendiri, betapapun hebatnya sistem pendukungnya, itu tidak akan menjadikan kita manusia. Menurut kepercayaan mereka, Dan sistem pendukung mereka adalah” abu-abu dengan kepercayaan diri untuknya, itulah yang memungkinkan dia untuk melampaui batas kemampuannya,” tambah Danny Sumargo.

(ptr/rhr)

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Klasemen Paralimpiade 2024 Negara ASEAN Usai Indonesia Raih Emas

20 September 2024 - 13:14

FISIP UI Open Resmi Jadi Bagian Kalender Nasional PBSI

20 September 2024 - 02:15

Tembus 4 Detik, Modal Veddriq Raih Emas Olimpiade 2024

19 September 2024 - 05:15

Trending di Olahraga