Menu

Mode Gelap

Internasional · 26 Agu 2024

Fahda binti Falah, Ibu Pangeran MbS Wanita Badui Berpengaruh di Saudi


					Fahda binti Falah, Ibu Pangeran MbS Wanita Badui Berpengaruh di Saudi Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com –

Fahda binti Falah, ibu dari Mohammed bin Salman (MbS) sebagai Putra Mahkota dan Perdana Menteri Arab Saudi, disebut-sebut merupakan tokoh penting di Kerajaan.

Sebuah website yang sering membahas tentang keluarga kerajaan Saudi, House of Saud, memuat laporan tentang Fahda. Mereka disebut “gambaran kekuatan tertentu”.

Fahd bukanlah nama yang terkenal dalam politik Saudi, namun diam-diam pengaruhnya sangat kuat di koridor pemerintahan.

Fahda Al Ajman lahir dalam keluarga Badui dari Semenanjung Arab utara Arab Saudi. Ia tumbuh dengan dikelilingi oleh tradisi dan kehidupan Badui.

Istri ketiga Raja Salman. Pernikahan mereka dengan Pangeran MbS dikaruniai lima orang anak.

Keputusan Pangeran Salman menikahi Fahda disebut-sebut merupakan langkah politik untuk membangun ikatan yang lebih kuat antara keluarga penguasa dan rakyat kerajaan.

Fahda dianggap sebagai tokoh penting yang mempengaruhi kancah politik dan sosial di Arab Saudi. Selain itu, ia juga disebut-sebut menjadi konsultan isu-isu terkait land reform, khususnya hak-hak perempuan.

Wanita tersebut tidak menarik perhatian publik untuk menghindari perhatian media dan mempertahankan posisi strategis. Namun, saat MbS berkuasa, Fahda disebut-sebut jauh dari anak buahnya.

Setidaknya 14 pejabat AS telah mengonfirmasi kabar tersebut.

Menurut Middle East Monitor (MEMO), “[MbS] mencegah ibunya bertemu ayahnya, Salman, dan menjauhkannya ketika raja muda itu tiba-tiba menjadi berkuasa.”

MbS disebut-sebut melarang Fahda bertemu Raja Salman karena khawatir akan terlibat dalam rencananya merebut kekuasaan.

Putra Mahkota Fahda yakin dia bisa berbicara dan meminta Salman melindungi rencana MbS.

MbS khawatir niat ibunya bisa memecah belah keluarga kerajaan. Konon pangeran Arab Saudi ini juga memenjarakan ibunya selama beberapa waktu.

Pangeran MbS menjadi putra mahkota Arab Saudi pada tahun 2017. Dia disebut-sebut telah merebut kekuasaan dari Muhammad bin Nayef.

Dia menangkap Nayef tanpa bukti apa pun. Namun, Arab Saudi membantah Pangeran MbS telah memisahkan Fahd dari Raja Salman.

Pada tahun 2018, Fatimah Baeshen, juru bicara Kedutaan Besar Arab Saudi di Amerika Serikat, mengatakan: “Jika Anda ingin bertanya langsung kepada Yang Mulia dan mempertimbangkan untuk bertemu dengannya, kami akan dengan senang hati mengaturnya dalam waktu dekat.” Yesus/pajak)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Topan Shanshan Mendekat, Ribuan Warga Jepang Diminta Mengungsi

5 November 2024 - 16:15

Gadis 8 Tahun yang Hilang 19 Hari Ditemukan Tewas di Turki

4 November 2024 - 22:14

Zelensky Tiba di Singapura, Bersiap Pidato dalam Forum Keamanan

2 November 2024 - 16:14

Trending di Internasional