Singapura, jurnalpijar.com —
SAP NOW Southeast Asia, acara 24 jam di Singapura, Rabu, memperkenalkan sejumlah solusi kepada pelanggannya, salah satunya kecerdasan buatan (AI) untuk mempercepat proses bisnis.
Kecerdasan buatan, khususnya kecerdasan buatan generatif, menjadi topik hangat di berbagai negara di dunia. Pasalnya, teknologi baru ini memiliki banyak keunggulan ketika diterapkan.
SAP menggunakan teknologi ini dengan cukup agresif. Saat ini, sekitar 27.000 pelanggan SAP telah memanfaatkan AI untuk bisnis mereka dalam berbagai skenario dan solusi terapan.
Dalam AI generatif, SAP meluncurkan uji coba AI kedua pada bulan September lalu yang disebut Joule, yang kini semakin diperkuat untuk memberikan dampak yang lebih besar pada pengguna.
Baru-baru ini, sejak awal bulan Juli, kecerdasan buatan generatif telah banyak digunakan oleh SAP SuccessFactors, yang berpotensi menjadi bisnis konsultasi perusahaan.
Philipp Herzig, wakil presiden AI di SAP, mengatakan Joule akan diintegrasikan ke dalam semua aplikasi SAP pada akhir tahun ini.
“Pada akhir tahun ini, Joule akan mampu menangani 80 persen sebagian besar tugas di seluruh aplikasi SAP yang memenuhi kebutuhan proses bisnis suatu perusahaan,” kata SAP NOW Southeast Asia 2024 di Raffles City Convention Center di Singapura. . Rabu (24/7).
Oleh karena itu, asisten digital ini juga akan tersedia dalam aplikasi seperti SAP Customer Experience, solusi SAP Ariba, dan SAP Business Technology Platform.
Apa itu Joule?
Sederhananya, Joule adalah chatbot yang dapat digunakan untuk menanyakan berbagai pertanyaan seputar proses bisnis perusahaan Anda. Sebagai co-pilot AI dalam program SA, Joule ibarat bisnis konsultasi bagi konsumen.
Pasalnya, karyawan perusahaan hanya perlu menanyakan data perusahaan dengan bahasa yang sederhana.
Joule akan merespon setelah mengidentifikasi data yang ada.
Misalnya, sebuah perusahaan manufaktur meminta Joule untuk membantunya lebih memahami hasil penjualan. Joule dapat mengidentifikasi wilayah yang berkinerja buruk, terhubung ke kumpulan data lain yang mengungkapkan masalah rantai pasokan, dan secara otomatis terhubung ke sistem rantai pasokan untuk menawarkan peningkatan yang mendalam kepada produsen.
Joule terus menawarkan skenario baru untuk semua solusi SAP. Misalnya, di departemen SDM, Joule dapat membantu proses pengembangan karyawan atau menghasilkan pertanyaan wawancara yang relevan berdasarkan metrik tertentu.
Joule bahkan dapat dihubungkan ke saluran komunikasi korporat seperti Microsoft Teams atau bahkan saluran khusus. Ini memfasilitasi komunikasi dalam berbagai proses bisnis, terutama ketika keputusan memerlukan pengambilan keputusan yang cepat.
Pada Selasa (23/7), SAP mengumumkan peluncuran kedua perusahaannya pada tahun 2024 hasil operasional triwulanan, yang menunjukkan peningkatan pendapatan sebesar 25 persen dari layanan cloud. Salah satu pendorong utama pertumbuhan ini adalah tingginya permintaan akan solusi berbasis AI pada layanan cloud.
Di Asia Pasifik dan Jepang (APJ), pendapatan layanan cloud SAP meningkat menjadi $566 juta pada kuartal tersebut. EUR atau sekitar Rp 9,98 triliun. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, peningkatannya sebesar 38 persen.
Secara keseluruhan, total pendapatan SAP pada Q2 APJ adalah $1,17 miliar. EUR atau sekitar Rp 20,6 triliun. (lom/dmi)
Tinggalkan Balasan