Menu

Mode Gelap

Internasional · 1 Sep 2024

Sosok Presiden Botswana yang Minta Rakyat Sumbang Uang Bonus Olimpiade


					Sosok Presiden Botswana yang Minta Rakyat Sumbang Uang Bonus Olimpiade Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Pemerintah Botswana berang setelah meminta masyarakat membayar atlet Letsile Tebogo yang mengukir sejarah dengan meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024.

Dalam keterangan resminya, Senin (12/8), pemerintah Botswana menyebut pembagian uang merupakan cara publik untuk “memberi penghargaan kepada para pejuang”.

Botswana memenangkan medali emas pertamanya di Olimpiade Paris setelah Letsile Tebogo memenangkan nomor 200m putra. Tebogo mengalahkan dua pelari Amerika, Kenny Bednarek dan Noah Lyles, untuk memenangkan medali emas bersejarah Botswana.

Hingga medali emas Tebogo, Botswana baru meraih dua medali di Olimpiade. Yang pertama dari Nigel Amos yang meraih medali perak di nomor lari 800 meter Olimpiade 2012, dan kedua dari tim estafet 4×400 putra yang meraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020.

Emas Tebogo juga menjadi sejarah bagi seluruh Afrika, karena ia menjadi pelari pertama di benua itu yang memenangkan emas Olimpiade di nomor 200m.

Siapa presiden Botswana?

Mokgwitsi Masisi adalah presiden kelima Botswana yang menjabat sejak 2018.

Masisi merupakan wakil presiden kedelapan Botswana yang menjabat pada tahun 2014 hingga 2018.

Dilansir Generation Unlimited, Masisi menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Menteri Kepresidenan dan Administrasi Publik pada 2011-2014.

Masisi adalah lulusan Florida State University tahun 1989 dengan gelar di bidang Ilmu Sosial dan Pendidikan.

Pada tahun 1999, beliau dianugerahi Beasiswa Chevening Commonwealth untuk melanjutkan studi pascasarjana di bidang Ekonomi dan Kebijakan Sosial di Universitas Manchester, Inggris. Pada tahun 2018, Universitas Botswana memberinya gelar doktor kehormatan.

Sebelum menjadi perdana menteri, Masisi adalah wakil mantan perdana menteri Jan Khama. Hubungan mereka baik-baik saja hingga sempat berselisih paham dalam beberapa hal, salah satunya larangan berburu gajah.

Semua orang menuduh Masisi “membungkam oposisi”.

Masisi mendukung perburuan gajah di Botswana karena ia yakin perdagangan gading menghasilkan banyak uang untuk konservasi.

Pada tahun 2019, pihak oposisi kembali mengklaim bahwa pemilu tersebut telah dicurangi dan Masisi menang. Namun delegasi Uni Afrika mengatakan pemilu di Botswana diselenggarakan secara transparan dan sesuai standar internasional.

Pada tahun yang sama, Masisi dikritik di seluruh dunia karena memberikan kotoran yang terbuat dari kaki gajah kepada para pemimpin Namibia, Zambia, dan Zimbabwe.

(blq/dna)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Topan Shanshan Mendekat, Ribuan Warga Jepang Diminta Mengungsi

5 November 2024 - 16:15

Gadis 8 Tahun yang Hilang 19 Hari Ditemukan Tewas di Turki

4 November 2024 - 22:14

Zelensky Tiba di Singapura, Bersiap Pidato dalam Forum Keamanan

2 November 2024 - 16:14

Trending di Internasional