Menu

Mode Gelap

Internasional · 13 Okt 2024

Serbuan Ukraina Jadi Invasi Militer Asing Pertama ke Rusia Sejak PD 2


					Serbuan Ukraina Jadi Invasi Militer Asing Pertama ke Rusia Sejak PD 2 Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Militer Ukraina menjadi kekuatan militer asing pertama yang memasuki wilayah Rusia sejak Perang Dunia II setelah melancarkan invasi balasan ke beberapa wilayah di perbatasan negara Beruang Merah.

Beberapa media Barat, seperti CNN dan stasiun televisi publik Amerika PBS, memberitakan bahwa invasi mendadak yang dilakukan militer Ukraina sejak awal Agustus merupakan serangan lintas wilayah terbesar yang dihadapi Rusia sejak invasi ke negara tetangganya pada Februari 2022.

“Itu merupakan serangan lintas batas terbesar sejak invasi habis-habisan ke Rusia dan kehadiran militer asing terbesar pertama di Rusia sejak Perang Dunia II,” tulis PBS.org, Rabu (14 Agustus).

Sementara itu, CNN juga melaporkan bahwa agresi balasan Ukraina menyebabkan kebingungan besar bagi Rusia dan mengubah hasil perang dengan Kiev.

“Ini juga pertama kalinya pasukan asing memasuki wilayah Rusia sejak Perang Dunia II,” lapor CNN.

AS dan Rusia sendiri juga dibuat kaget dengan aksi agresi balasan Ukraina terhadap Negeri Beruang Merah sejak awal Agustus lalu.

Ukraina berhasil mengerahkan ribuan tentara dan puluhan tank, kendaraan lapis baja, dan peralatan tempur lainnya ke beberapa wilayah di perbatasan Rusia, khususnya ke provinsi Kursk.

Penjabat gubernur Kursk, Aleksei Smirnov, mengakui bahwa 28 kota dan desa di wilayah tersebut berada di bawah kendali Ukraina.

Hingga Selasa (13/8), Presiden Volodymyr Zelensky bahkan mengumumkan pasukannya menguasai 74 pemukiman di Kursk, Rusia, sekitar 50-170 km dari perbatasan Ukraina.

Pada Kamis (15/8), Zelenskyy mengatakan tentara Ukraina juga telah merebut kota Suja, 105 km barat daya Kursk.

Komandan tentara Ukraina, Oleksandr Syrskyi, mengatakan tentara Ukraina telah maju sejauh 35 km ke wilayah Rusia sejak pendudukan Kursk.

Syrskyi juga mengatakan, militer Rusia telah merebut wilayah seluas 1.150 kilometer persegi dan 82 pemukiman sejak serangan balasan mereka terjadi.

Dikutip CNN, Syrskyi bahkan mengatakan bahwa Ukraina telah mendirikan kantor komando militer di Sudzha “untuk menjaga hukum dan ketertiban serta menanggapi kebutuhan prioritas penduduk di wilayah yang dikuasai.”

Sudzha terletak di sebelah terminal gas Rusia, titik utama pasokan gas dari Rusia melalui Ukraina ke Eropa. Hal ini memicu spekulasi bahwa salah satu tujuan Kyiv adalah memotong pendanaan yang menguntungkan bagi Moskow.

Serangan darat Ukraina telah memaksa puluhan ribu warga Rusia meninggalkan rumah mereka dan menempatkan Rusia dalam posisi sulit ketika mencoba mengusir pasukan Kiev.

Pada hari Rabu pekan ini, drone Ukraina menargetkan empat lapangan udara Rusia dalam serangan balasan terbesar yang pernah ada. (th/th)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Topan Shanshan Mendekat, Ribuan Warga Jepang Diminta Mengungsi

5 November 2024 - 16:15

Gadis 8 Tahun yang Hilang 19 Hari Ditemukan Tewas di Turki

4 November 2024 - 22:14

Zelensky Tiba di Singapura, Bersiap Pidato dalam Forum Keamanan

2 November 2024 - 16:14

Trending di Internasional