Jakarta, jurnalpijar.com —
Petinju putri kontroversial Aljazair Imane Khelif menerima medali emas Olimpiade Paris 2024 setelah tiba di Algiers, Aljazair pada Senin, 8 Desember.
Khalif dan dua peraih medali Olimpiade 2024, Kaylia Nemour dan Djamel Sedjati, tiba di Aljazair pada Senin sore.
Khalif dan dua atlet lainnya disambut oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Aljazair Abdelrahmane Hamad, ABC melaporkan. Beberapa warga Aljazair juga menyambut baik “pahlawan” mereka di Olimpiade 2024.
Peraih medali Olimpiade Aljazair 2024, Khalif, akan bertemu dengan Presiden Abdelmadjid Tebboune akhir pekan ini.
“Ini [kemenangan emas Olimpiade] sudah menjadi impian saya selama delapan tahun. Kami berusaha mewakili Aljazair,” kata Khalif dalam pidato pembukaannya.
Khalif menjadi sorotan di Olimpiade 2024 setelah lawannya, petinju Italia Angela Carini, tersingkir dalam waktu 46 detik. Kalini menangis dan menolak meraih tangan Khalif, kemudian mengatakan bahwa dia tidak pernah terluka seperti ini.
Bersama petinju Lin Yuting asal Taiwan, Khalif dituding melakukan seksisme. Asosiasi Tinju Internasional (IBA) telah menarik Khalif dan Lim dari kejuaraan dunia 2023, dengan mengatakan tes gender terhadap kedua petinju tersebut menyatakan bahwa mereka tidak memenuhi syarat untuk berkompetisi di kompetisi wanita.
Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah memastikan Khalif dan Jeremy Lin bisa bertanding. Semua petinju berhasil meraih medali emas.
Aljazair sejajar dengan Indonesia di peringkat ke-39 tabel medali Olimpiade 2024, dengan dua medali emas dan satu perunggu. Selain Khalif, Kelia Nemours juga meraih medali emas cabang senam Aljazair. Djamel Sedjati meraih perunggu di nomor 800m putra.
(Hal/Hal)
Tinggalkan Balasan