Menu

Mode Gelap

Internasional · 19 Mei 2024

Kenapa Israel Minta Palestina Bantu Urus Penyeberangan Rafah?


					Kenapa Israel Minta Palestina Bantu Urus Penyeberangan Rafah? Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com –

Israel diam-diam meminta Otoritas Palestina (PA) untuk melewati penyeberangan Rafah di Gaza.

Usulan tersebut terungkap dalam laporan pada Senin (13/5) oleh empat pejabat senior Israel, Amerika Serikat, dan Otoritas Palestina.

Israel mengajukan permintaan tersebut karena Mesir mengancam akan memblokir bantuan jika pasukan Zionis terus menyerang Rafah, kata laporan itu.

Menurut Jerusalem Post, Mesir telah berhenti mengirimkan bantuan melalui penyeberangan Kerem Shalom. Mereka juga berjanji akan menunda bantuan sampai pasukan Israel meninggalkan wilayah Rafah Palestina.

Rafah berbatasan langsung dengan Mesir. Pekerjaan jembatan di sana dikendalikan oleh pemerintahan Ibrahim al-Sisi.

Mesir sudah lama memperingatkan Israel untuk tidak mengunjungi Rafah karena bisa memicu pergerakan warga atau pengungsi di negara tersebut.

Belakangan ini, Israel terus menyerang Rafah. Mereka mengatakan kawasan itu merupakan benteng terakhir Hamas.

Atas permintaan Israel, Menteri Pertahanan Yves Gallant berbicara melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken pada hari Minggu.

Dalam sebuah wawancara, kata seorang sumber, Gallant menegaskan bahwa Israel terbuka terhadap banyak solusi terkait penyeberangan Rafah selain kembalinya Hamas.

Pejabat senior lainnya mengatakan pemerintah Israel sedang mencari kepemimpinan Palestina yang tidak memiliki hubungan dengan Hamas untuk membantu memerintah wilayah tersebut.

Para pejabat juga melaporkan perlunya mengambil penyeberangan yang memerlukan peringatan. Mereka harus ditunjuk sebagai Komite Bantuan Lokal dan bukan sebagai perpanjangan tangan dari Otoritas Palestina.

Jika klaim tersebut benar dan menjadi kenyataan, ini akan menjadi pertama kalinya Israel mengundang Otoritas Palestina untuk berpartisipasi atau memfasilitasi isu-isu terkait perang.

Namun, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengaku marah atas tuntutan Israel. Dia mengatakan Otoritas Palestina tidak akan setuju untuk mematuhi daftar rahasia tersebut.

Pejabat kepresidenan Palestina juga dilaporkan meminta Israel untuk melepaskan pendapatan pajak Palestina. Saat ini, penerimaan pajak ditahan oleh Menteri Keuangan Bazar Smotrich.

Permintaan rahasia Israel ini terkuak dalam serangan pasukan Zionis sejak Oktober 2023. Serangan tersebut menyebabkan kematian hampir 35.000 orang di Palestina. (es/bac)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Bom-bom Israel ke Gaza Mengalahkan Kebrutalan Perang Dunia 2

20 September 2024 - 08:14

Tabrakan Kereta di Ceko Tewaskan 4 Orang

20 September 2024 - 07:15

81 Warga Nigeria Tewas dalam Serangan Teroris Boko Haram

20 September 2024 - 05:15

Trending di Internasional