Menu

Mode Gelap

Nasional · 20 Mei 2024

Daftar Kesaksian Eks Anak Buah Bongkar Perilaku Korup SYL di Kementan


					Daftar Kesaksian Eks Anak Buah Bongkar Perilaku Korup SYL di Kementan Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Sidang kasus dugaan penggelapan dan penggelapan yang melibatkan terdakwa mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo  (SYL) dkk. Ia mengungkap aliran uang tersebut diduga dinikmati oleh anggota keluarga dekatnya.

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi Kementerian Pertanian (Kementan) RI, terungkap bahwa kementerian membiayai kebutuhan pribadi SYL beserta istri, anak, dan cucunya.

CNNIndonesia.com merangkum fakta kasus tersebut dari keterangan saksi yang dihadirkan dalam Sidang Tipikor (Tipikor) di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat sebagai berikut

Direktur Jenderal Pertanian Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto memberikan kesaksian pada Rabu, 15 Mei 2024. Ia mengungkapkan, direkturnya berinvestasi pada permintaan SYL sebesar Rp5.758.616.300 (Rp5,7 miliar).

Prihasto mengaku geleng-geleng saat SYL meminta anggaran Rp 1 miliar untuk ibadah umrah. Ditjen Hortikultura, jelasnya, tidak memiliki anggaran sebesar itu untuk kebutuhan SYL yang dimaksud.

Soal uang, saksi menjelaskan, beban umrah tahun 2022 akan besar. Umroh siapa yang dibebankan Rp 1 miliar ke Ditjen Hortikultura? tanya Jaksa KPK Ikhsan Fernandi.

“Saat itu Menteri punya keluarga sendiri dan beberapa eselon I,” jawab Prihasto.

Selain itu, Prihasto mengatakan ada juga permintaan dari SYL untuk membeli celana dan baju coco untuk buka puasa bersama seharga Rp 57 juta. Uang diberikan secara tunai.

Prihasto pun sempat mengembalikan ‘Jarum Emas WTP’ kepada penyidik ​​KPK karena anggaran yang digunakan berasal dari pimpinan Eselon I Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

Pada Rabu, 15 Mei 2024, Kepala Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Edi Eko Sasmit dihadirkan sebagai saksi oleh tim jaksa KPK.

Di Edi, Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut persoalan simpanan bersama (sharing) pejabat Kementerian Pertanian untuk memenuhi kebutuhan SYL.

“Apa itu berbagi bersama?” tanya jaksa KPK.

“Misalnya tahun 2022 saya kumpulkan Rp 30 juta per kantor per bulan,” jelas Edi.

Katanya, uang ini sengaja dikumpulkan terlebih dahulu jika ada permintaan terhadap SYL. Jika dirasa kurang Rp 30 juta, jelas Edi, maka akan dilakukan kerja sama lagi di masing-masing kantor.

Eddy juga mengungkapkan, pihaknya memenuhi permintaan uang sebesar Rp 105 juta yang ditujukan untuk pembelian satu keris emas.

Pada Rabu, 15 Mei 2024, Sekretaris Jenderal Direktorat Jenderal (Sesditjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Bambang Pamuji turut memberikan kesaksian. Dalam kasus tersebut, ia membeberkan aliran uang yang dikirimkan departemen kepada anak cucu dari SYL.

Bambang mengatakan Kementerian Pertanian mengeluarkan dana Rp 21 juta untuk membeli sound system untuk anak SYL yang merupakan anggota DPR RI dari kelompok NasDem, Indira Chunda Thita.

Selain itu, Bambang juga mengatakan pihaknya mengirimkan uang sebesar Rp 20 juta dengan mentransfer kepada Andi Tenri Bilang Radisyah selaku cucu SYL. Bambang menjelaskan, kedua tindakan tersebut menyusul permintaan mantan asisten SYL bernama Panji Hartanto.

Ditjen Tanaman Pangan, lanjut Bambang, juga membiayai kebutuhan SYL dan tim di Belgia sebesar Rp773 juta. Bambang mengaku telah melaporkan permintaan tersebut kepada Suwandi selaku General Manager Tanaman Pangan. Suwandi membenarkan hal tersebut dan mengaku tak kuasa menolak karena ada paksaan dari mantan Kepala Bagian Umum Ditjen Perkebunan itu.

Mantan Kepala Bagian Umum Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Sukim Supandi mengungkapkan, anak SYL, Kemal Redindo, pernah meminta uang kepada pejabat Kementerian Pertanian untuk membeli aksesoris mobil. Total yang dikirimkan sebesar Rp 111 juta.

“WA (WhatsApp) minta solusi soal servis mobil. Saya tidak tahu mobilnya apa, itu saja,” kata Sukim yang dihadirkan sebagai saksi pada Senin, 13 Mei 2024.

Permintaan Dindo kemudian diteruskan ke Sekretaris Kementerian Pertanian Heru Tri Widarto. Setelah itu Heru menyuruh Dindo membayar.

Selain itu, Sukim juga mengungkapkan, petugas khusus SYL bernama Joice Triatman meminta Kementerian Pertanian membiayai pembelian 13 paket sembako.

Sukim mengatakan Joice berasal dari Partai NasDem.

“Apa yang diminta ibu Joyce?” tanya hakim.

“Sudah ada permintaan untuk menghubungi Ibu Joice yang bersangkutan agar kebutuhan pokok bisa tertangani,” lanjutnya.

Sukim mengaku belum mengetahui maksud paket sembako yang diminta Joice. Anda hanya mengetahui harga satu paket saja, yakni. 150 Rp., jadi kalau harganya Rp 1,95 miliar

Direktur Jenderal Prasarana dan Pelayanan (PSP) Kementerian Pertanian Ali Jamil membeberkan sumber dana Rp 600 juta yang digunakan SYL di Brazil. Namun dia menjelaskan, uang tersebut berasal dari sisa anggaran untuk rapat dan perjalanan dinas.

Hal itu diungkapkan Ali saat dihadirkan tim JPU KPK dalam serangkaian kasus dugaan penipuan dan penagihan utang terhadap terdakwa SYL dan lainnya di Pengadilan Tipikor Jakarta pada Senin, 13 Mei 2024.

“Tadi kami sudah sampaikan kepada Yang Mulia. Di Brazil, kami dari Ditjen PSP diminta menyalurkan Rp 600 juta,” kata Sekjen PSP Ali.

Sekretaris Direktorat Jenderal PSP Kementerian Pertanian Hermanto mengatakan, pihaknya sedang berjuang bersama SYL untuk membiayai 12 ekor sapi kurban senilai Rp 360 juta.

“Saat kesaksian kurban ya kurban Rp 360 juta, bagaimana kronologisnya? Bisa dijelaskan secara singkat permintaannya?” tanya jaksa.

“Setahu saya awalnya tidak sebanyak itu, awalnya jumlahnya diubah menjadi 3 ekor sapi, kemudian diubah menjadi 3 ekor sapi sehingga totalnya menjadi 12 ekor sapi, dan kami hanya memberikan uang yang dia minta. . , tetapi jumlah uangnya sekitar 12 ekor sapi.

Selanjutnya, General Manager PSP dibebani gaji PRT SYL sebesar Rp35 juta.

Hermanto menambahkan, auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga meminta Kementerian Pertanian mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sebesar Rp12 miliar pada 2022. Kantor

Kepala Bagian Perbekalan Kantor Umum Kementerian Pertanian Abdul Hafidh mengatakan, beberapa pejabat Eselon I diminta bekerja sama untuk membiayai SYL dan keluarganya selama berada di Arab Saudi.

Kegiatan SYL di Arab Saudi sebenarnya hanya berupa perjalanan dinas atau perjalanan bisnis, namun juga digabung dengan ibadah umrah.

Hafidh mengatakan, anggaran resmi sebenarnya cukup untuk mendanai pelayanan SYL di Arab Saudi. Namun, kurang ketika SYL membawa keluarganya lebih dari 10 orang.

Kalau dihitung kemarin sekitar Rp6 miliar, kata Hafidh.

Selain itu, Hafidh mengatakan kelompoknya juga kesulitan membiayai sunat cucu SYL yang merupakan anak Dind.

“Sedikit uang atau banyak?” hakim meminta konfirmasi.

“Baiklah Yang Mulia,” jawab Hafidh Koordinator Kearsipan dan Pengelolaan Biro Umum

Koordinator Kearsipan dan Pengelolaan Biro Umum Rezki Yudistira Saleh mengatakan, Departemen Perumahan Kementerian Pertanian menghadiahkan SYL jam tangan ulang tahun senilai Rp14 juta.

Hal itu disampaikan Rezki saat pemaparan tim penindakan KPK pada Senin, 6 Mei 2024. Perintah pembelian jam tangan tersebut disampaikan mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Momon Rusmono pada awal tahun 2021.

Rezki langsung membawa jam tangan itu ke kediaman SYL. Tak hanya SYL yang menerima mantan Kepala Dinas Perumahan, Kepala Biro Umum, dan Biro Pengadaan

Mantan Kepala Subbagian Rumah Tangga, Kepala Biro Administrasi Umum dan Pengadaan Raden Kiky Mulya Putra mengatakan, uang dinas SYL digunakan untuk membeli bros dan cincin emas sebagai kado pernikahan.

Kiky membeli oleh-oleh sendiri di Blok M, Jakarta Selatan. Emas yang dibeli memiliki berat 10-15 gram dengan perkiraan harga Rp 15 juta.

Kiky mengatakan, permintaan kado pernikahan tersebut disampaikan kepada SYL melalui asistennya Panji Hartant dan petugas Layanan Umum Kementerian Pertanian bernama Karina. Jenis kado berupa bros atau anting juga ditentukan oleh dua orang.

Selain itu, Kiky mengungkapkan, SYL dan putrinya Indira Chunda Thita juga sempat membeli pakaian di mall tersebut yang kemudian dialokasikan ke anggaran Kementerian Pertanian.

SYL, lanjut Kiki, juga membeli lukisan karya seniman Sujiwo Tejo senilai Rp 200 juta dengan uang dari pedagang dan pejabat eselon I Kementerian Pertanian. Gambar dibeli pada 11 Agustus 2022. Mantan Konsultan Penggunaan Rumah

Mantan Koordinator Dalam Negeri Kementerian Pertanian Arief Sopian mengatakan SYL menggunakan anggaran departemen untuk biaya hiburan. Salah satunya adalah membayar artis.

Tanpa pengurangan, biaya ini sebesar 50-Rp. Dalam kampanye pengusutan kasus pencucian uang SYL, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa penyanyi Nayunda Nabila Nizrinah pada Senin, 13 Mei.

Arief menambahkan, pejabat eselon I Kementerian Pertanian juga membiayai pembelian mobil Toyota Innova senilai Rp500 juta untuk Indira Chunda Thita selaku putri SYL.

Halaman berikutnya, uang untuk kacamata istri dan SYL ulang tahun untuk cucu

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Satgas Beber Data Judi Online: Jabar Terbanyak, 7 Selebgram Ditangkap

20 September 2024 - 06:16

Disdik Depok: Wensen School Tak Punya Izin Daycare, Hanya KB

19 September 2024 - 07:15

KPU Klaim Tak Sewa Pesawat Jet untuk Distribusi Logistik Pilkada 2024

17 September 2024 - 15:14

Trending di Nasional