Jakarta, jurnalpijar.com —
Tuan Xi Jinping, Presiden Tiongkok, minggu ini, saat mengunjungi perwakilan negara-negara Arab, menyerukan prinsip-prinsip keadilan bagi rakyat Palestina.
Bapak Xi Jinping menyampaikan pidato pada upacara pembukaan konferensi, yang menghadirkan Beijing dan delegasi Atas nama 22 negara Arab yang berpartisipasi.
Menurut berita CNN, Xi Jinping mengatakan pada Kamis (30/5): “Sejak Oktober lalu, konflik antara Palestina dan Israel telah menambah kesulitan bagi rakyat, perang tidak boleh berlanjut tanpa henti, keadilan tidak boleh hilang.” Hilang selamanya. “
Presiden Pardah Babu juga mengutuk “penderitaan luar biasa” yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina.
Xi menekankan tekad negaranya untuk menciptakan negara Palestina yang merdeka.
Sebagai negara yang telah menjalin hubungan dekat dengan negara-negara Arab, Tiongkok sejalan dengan tujuannya. Terutama dalam mendukung kemerdekaan Palestina dan gencatan senjata segera.
Xi Jinping berkata: Di dunia yang bermasalah ini, hubungan damai muncul dari rasa saling menghormati, dan stabilitas berkelanjutan dibangun atas dasar keadilan dan kesetaraan.
Sikap Tiongkok terhadap negara-negara Arab seringkali membuat Amerika Serikat gerah terhadap para pesaingnya.
Namun, Beijing mengklaim bahwa mereka sengaja menggunakan waktu ini untuk menyerang Washington dan menunjukkan Amerika Serikat sebagai negara berdaulat yang ketat.
Tuan Xi Jinping menyatakan keinginannya untuk membangun hubungan antara Tiongkok dan negara-negara Arab di era baru. Ia berharap hubungan ini dapat menciptakan “perdamaian dan stabilitas dunia”.
Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi juga mengatakan bahwa pertemuan ini adalah “seruan terkuat untuk mendukung keteguhan rakyat Palestina dalam memulihkan hak-hak nasionalnya yang salah.”
Sebelumnya, Beijing juga menjadi tuan rumah bagi perwakilan Fatah dan Hamas untuk membahas masa depan Palestina.
Menurut Bapak Yam Sun, direktur Program Tiongkok di Stimson Center, Tiongkok juga telah menunjukkan dirinya sebagai negara yang ingin memediasi berbagai permasalahan di Timur Tengah. Pilihan ini disengaja karena menunjukkan kesediaan untuk berkoordinasi dengan negara-negara Arab dan negara-negara selatan, namun Tiongkok tidak menciptakan krisis ini, melainkan hanya memanfaatkannya.
Hingga saat ini, Tiongkok telah melakukan banyak upaya untuk membantu dunia mengakui kemerdekaan Palestina.
Terlepas dari agenda politiknya, Tiongkok memandang hal itu sebagai langkah yang baik untuk membangun hubungan yang dekat dengan negara-negara Arab merupakan suatu hal yang potensial. (val/dna)
Tinggalkan Balasan