Menu

Mode Gelap

Otomotif · 2 Jun 2024

Sopir Bus Maut Subang Akui Rem Blong dan Transmisi Tak Normal


					Sopir Bus Maut Subang Akui Rem Blong dan Transmisi Tak Normal Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Sadira, pengemudi bus Trans Putra Subuh yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kenkana Depok di Sieter, Subang, Jawa Barat, mengaku sistem rem tidak berfungsi dengan baik sehingga menyebabkan bus kehilangan kendali dan terguling.

Mengutip CNNI Indonesia TV, Sadira angkat bicara soal penertiban bus yang mengerem di jalan menurun di kawasan Cieter, Subang.

“Kemudian saya menginjak rem dan menahannya, saya ingin memasang gigi tetapi tetap saja masuk.” Saya tidak tahu kalau angin sedang keluar, setelah itu saya hanya kehilangan tenaga. Cari jalan keluarnya, tidak ada jalan lain,” kata Regional Subang Sadira yang terbaring di rumah sakit.

Ia kemudian mengambil beberapa langkah untuk berbelok ke kanan saat bus sedang menunggu tabrakan beberapa kendaraan di depannya.

Akhirnya saya ambil langkah [bergeser ke kanan], kalau lanjut otomatis banyak mobil yang berhenti. Akhirnya saya lempar ke kanan, kata Sadira.

Sopir bus Trans Putra Subuh Sandira dengan kode plat AD 7524 OG kini dalam kondisi stabil dan mendapat perawatan di RSUD Subang.

Selain itu, ia mengaku melihat adanya masalah pada rem bus sebelum kecelakaan. Saat beristirahat di sebuah restoran, ia meminta mekanik untuk memperbaikinya.

Setelah mekanik mengecek kondisi rem, Sandira mencoba melanjutkan perjalanan rombongan SMK yang baru saja menyelesaikan perjalanan pulang ke Depok dari Bandung.

Iya, saat itu saya sudah perbaiki rem di bagian atas, kata Sadira seperti dikutip Detikjabar, Minggu.

“Sudah diperbaiki, itu saja. Saya telepon mekanik, saya lihat, kata mekanik aman, makanya saya lanjutkan,” imbuhnya.

Selain itu, Sadira mengaku punya rencana lain jika kondisi mobilnya semakin parah. Dia mengatakan akan memindahkan penumpang ke mobil lain.

“Rencana saya kalau parah saya pindahkan penumpangnya [ke bus lain],” kata Sadira.

Secara terpisah, Wakil Presiden Pusat Pemberdayaan dan Pembangunan Daerah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Joko Cetijowarno mengatakan, bus yang dikendarai Sadira berusia 18 tahun dan KIR-nya sudah tidak berfungsi sejak 2023.

Berdasarkan data BLUe, bus tersebut milik PT Jaya Guna Hage, bus tersebut diduga milik armada AKDP yang berlokasi di Banuretno Wonogiri.

Tampaknya sudah dijual dan dijadikan bus wisata dan umurnya kurang lebih 18 tahun, kata Joko dalam keterangan resmi.

(kaleng/mikrofon)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Indonesia Cari Litium Bahan Baterai Mobil Listrik Sampai ke Zimbabwe

6 November 2024 - 04:15

Respons Toyota Usai Prabowo Larang Menteri Pakai Mobil Impor

5 November 2024 - 22:15

Masalah Kendaraan Listrik di Indonesia Versi Moeldoko

5 November 2024 - 08:15

Trending di Otomotif