Menu

Mode Gelap

Teknologi · 8 Jun 2024

Renovasi Gudang, Pria Ini Malah Temukan Fosil Mamut 40 Ribu Tahun


					Renovasi Gudang, Pria Ini Malah Temukan Fosil Mamut 40 Ribu Tahun Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com –

Seorang pria Austria sedang merenovasi gudang anggur bawah tanah ketika dia menemukan tulang belulang mamut atau gajah berusia puluhan ribu tahun. Para arkeolog bahkan menyebutnya sebagai penemuan fosil terpenting selama lebih dari satu abad.

Para ahli dari Institut Arkeologi Austria mengidentifikasi penemuan sensasional tersebut berdasarkan peralatan batu dan artefak arang yang ditemukan di situs tersebut, yang menunjukkan bahwa tulang mamut tersebut berusia antara 30.000 dan 40.000 tahun.

Situs ini terdiri dari “lapisan tulang penting” yang berisi sisa-sisa setidaknya tiga mamut berbeda, membuat fosil tersebut menjadi sensasi di komunitas arkeologi.

“Saya pikir itu hanya sepotong kayu yang ditinggalkan kakek saya. Tapi kemudian saya menggalinya sedikit dan kemudian saya teringat bahwa kakek saya pernah mengatakan dia menemukan sebuah gigi,” kata pembuat anggur Andreas Penas Andreas Pernerstorfer kepada stasiun radio Austria , The Independent mengutip pemberitaan tersebut, Jumat (24 Mei).

“Kemudian saya langsung mengira itu adalah mamut,” tambah Penastorfer.

Menurut peneliti, terakhir kali penemuan arkeologi serupa terjadi di Austria adalah 150 tahun lalu.

Pada saat ini, para arkeolog telah menemukan lapisan tulang tebal lainnya di kuburan yang berdekatan di Goebbelsberg, bersama dengan artefak batu api, fosil dekoratif, dan arang.

“Lapisan padat tulang mamut sangat langka,” kata pemimpin penggalian Hannah Parow-Souchon dalam sebuah pernyataan.

“Ini pertama kalinya kami dapat mempelajari hal seperti ini di Austria dengan menggunakan metode modern,” tambah dokter tersebut. Paro-Suchon menambahkan.

Sebagian besar gudang anggur tua di Austria dan negara-negara tetangganya telah dibersihkan seluruhnya selama penggalian lebih dari satu abad yang lalu. Di masa lalu, lingkungan tempat fosil ditemukan dan kondisinya jarang terdokumentasi.

Kini, penemuan baru tulang mamut dan peralatan batu menimbulkan banyak pertanyaan, termasuk bagaimana manusia Zaman Batu memburu hewan besar tersebut.

“Kita tahu manusia memburu mammoth, tapi kita masih tahu sedikit tentang bagaimana mereka melakukannya,” kata Dr. Paro Souchon.

Para peneliti menduga bahwa lokasi di mana mereka menemukan tulang mammoth selama penggalian terakhir mereka mungkin merupakan tempat orang-orang Zaman Batu berburu mammoth dan memasang perangkap di mana hewan-hewan tersebut mati.

Mereka berharap dapat mempelajari fosil tersebut lebih lanjut dan pada akhirnya menyerahkan tulang-tulang tersebut ke Museum Sejarah Alam di Wina, di mana tulang-tulang tersebut akan direstorasi. (Weiwei/Weiwei)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Risau Ancaman Starlink, China Bakal Buat Konstelasi Satelit Tandingan

20 September 2024 - 15:15

Teori Konspirasi Penembakan Trump Viral di X saat Musk Akui Dukungan

19 September 2024 - 04:14

Daftar Daerah Terancam Cuaca Ekstrem Saat Kemarau Mulai Menyapa

18 September 2024 - 21:15

Trending di Teknologi