Menu

Mode Gelap

Nasional · 9 Jun 2024

Fakta Sidang SYL Pekan Ini: Cucu & Biduan Jadi Tenaga Honorer Kementan


					Fakta Sidang SYL Pekan Ini: Cucu & Biduan Jadi Tenaga Honorer Kementan Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Sidang kasus dugaan pemerasan dan suap yang melibatkan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan lainnya terus mengungkap fakta baru, terutama terkait aliran uang dan keperluan keluarga.

Dalam dua persidangan pekan ini, jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil sedikitnya 15 orang saksi yang sebagian besar berasal dari Kementerian Pertanian (Kementan). CNNIndonesia.com merangkum sejumlah fakta persidangan sebagai berikut. Umrah untuk layanan rahmat.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Andi Nur Alamsyah mengungkapkan, pihaknya telah menyetorkan hingga Rp 317.783.340 (Rp 317 juta) untuk perawatan kendaraan umroh dan SYL.

Ia menjelaskan secara rinci, ada permintaan uang sebesar Rp 36 juta untuk membayar tiket perjalanan keluarga SYL dari Makassar sehingga mengakibatkan kekurangan sebesar Rp 159 juta.

“Selama saya menjabat Dirjen Perkebunan, ada tiket perjalanan keluarga Menteri dari Makassar pada 17 Desember 2022. Permintaan perjalanan Pak Panji [Asisten SYL] Rp 36 juta. Kemudian pada tanggal 31 Januari 2023 terjadi kekurangan yang saya sebutkan tadi karena kami tidak mampu membiayai semuanya. Proses umrah akan kami bagikan pada tanggal 31 Januari 2023 mengenai kekurangan perjalanan dinas ke dana terkait umrah luar negeri sebesar Rp 159. juta yang akan kita serahkan ke Sekjen dan Dinas Pengadaan,” kata Andi.

Selanjutnya per 30 Agustus 2022, pengeluaran sebesar Rp102,5 juta terkait dengan kegiatan SYL di Karawang, Jawa Barat. Lalu ada juga service mobil Mercedes Benz senilai Rp 19 juta. Para penyanyinya merupakan pekerja kontrak honorer dengan gaji Rp4,3 juta.

Penyanyi Nayunda Nabila Nizrinah ternyata adalah asisten putri SYL, anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Indira Chunda Thita.

Hal itu terungkap saat jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membacakan berita acara pemeriksaan (BAP) mantan Sekretaris Biro Karantina Kementerian Pertanian, Wisnu, Haryana.

Mohon izin kepada Yang Mulia, BAP 11: “Harus saya sampaikan, sepengetahuan saya, pada awal tahun 2021, Syahrul Yasin Limpo pernah mempercayakan Biro Karantina kepada tenaga honorer yang mendapat honor atau gaji melalui Sekjen Kasdi Subagyono. Kementerian Pertanian RI, namun kenyataannya mereka tidak pernah masuk ke kantor. Setahu saya namanya Nayunda Nabila Nizrinah, Rising Star Indonesia Dangdut 2021. Namun karena setahun 2021 tak kunjung datang, akhirnya saya keluarkan dari daftar pekerja honorer kontrak. Saya ditegur Kasdi karena menghapus nama Nayunda Nabila Nizrinah dari daftar kontraktor kehormatan. Apakah kamu ingat apa yang terjadi?” tanya jaksa mengingatkan Wisnu.

“Kalau tidak salah, saat itu Pak Kasdi bertanya, ‘Oh, ini kan karantina lagi?’ “Ya, saya suruh dia pergi Pak, karena dia tidak pernah masuk.”, jawab Wisnu.

“Terus kenapa? Ditegur? Diperintahkan mengembalikan status kehormatannya?” lanjut jaksa.

“Tidak,” kata Wisnu.

“Tadi saksi telpon asistennya Bu Thita. Saksi dengar langsung dari Bu Thita, dari Pak Kasdi atau dari siapa? Kok saksi malah menyebut Pak Yasin Limpo yang bilang Nayunda Nabila,” ujarnya. diminta. jaksa.

Waktu itu saya titip nama itu, lalu saya telpon yang bersangkutan (Nayunda) dan tanya. Mau kerja di mana. Katanya, “Saya diminta menemani Bu. Thita.’” kata Wisnu.

Nayunda mendapat gaji Rp4,3 juta per bulan sebagai pegawai kontrak honorer. Saudara SYL menerima setoran rutin sebesar Rp 10 juta.

Kakak perempuan SYL, Tenri Olle Yasin Limpo, dikabarkan mendapat honor tetap bulanan dari Kementerian Pertanian sebesar Rp10 juta. Demikian disampaikan Wisnu Haryana.

“Juga ada permintaan untuk rutin berdonasi Rp 10 juta per bulan? » tanya jaksa.

“Iya. Saat itu kepala badannya masih Pak Ali Jamil. Ini memberi perintah kepada Tenri untuk mendapat bayaran sebagai tenaga ahli di Biro Karantina Pertanian saat itu,” ujarnya.

“Rp 10 juta per bulan? tanya jaksa memastikan.

“Rp 10 juta per bulan,” jawab Wisnu.

Beli Durian Musang King Rp46 juta

Dalam persidangan, tim JPU KPK juga mendalami pembelian Durian Raja Musang dari Wisnu senilai Rp 46 juta. Durian dikirim ke rumah dinas menteri di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan.

“Saya lihat yang terbesar sampai Rp 46 juta. Apakah itu terjadi? » tanya jaksa.

“Sudah,” jawab Wisnu.

“Hanya untuk Durian Raja Musang?” kata jaksa.

“Ya,” kata Wisnu.

Beli microphone seharga Rp 25 juta

Andi Nur Alamsyah, Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, mengatakan SYL meminta pembelian mikrofon seharga Rp 25 juta.

“Karena saksi menyebutkan BAP [berita acara pemeriksaan], di sini saksi mengatakan ada permintaan mikrofon. Ingatkah Anda dengan saksi?” » tanya jaksa.

“Iya lewat chat. Pak Menteri bilang harganya sekitar Rp 25 juta dan kita beli. Kita teruskan ke Wichan [Widya Chandra, rumah dinas menteri],” jawab Andi Nie usai membeli Durian Musang King. Rp 46 juta

SYL membantah pernyataan Wisnu Haryana terkait permintaan pengiriman Durian Musang King ke rumah dinas sejumlah Rp 46 juta.

SYL mengaku kaget karena jumlahnya begitu banyak padahal hanya dia satu-satunya di keluarganya yang makan durian.

“Saya punya keluarga, istri, anak, cucu yang tidak suka durian, bapak, saya bahkan tidak bisa masuk ke rumah durian. Saya rasa saya harus mengatakan ini, hanya saya yang makan durian, karena demi Allah Rasulullah,” kata SYLBantah dengan tegas

SYL juga memberikan penjelasan maksud imbauan kepada bawahan mengenai yang tidak sejalan, silakan turun. Katanya, hal itu berkaitan dengan program kerja, yakni bukan permintaan uang atau iuran.

“Kemudian dikatakan mereka yang tidak setuju dengan saya sebagai menteri, akan mengundurkan diri. Itu tidak ada hubungannya dengan uang, tentu tidak, karena majelis mencoba bertanya, itu terkait dengan program,” kata SYL.

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Walkot Ajak Anak Muda Semarang Jadi Agen Ketahanan Pangan

6 November 2024 - 03:15

Muhadjir Kunjungi Brazil Belajar Program Makan Siang Gratis

5 November 2024 - 19:15

MKD Panggil Redaksi Tempo soal Berita Suap Kuota Haji di DPR

5 November 2024 - 13:16

Trending di Nasional