Jakarta, jurnalpijar.com —
Nilai tukar rupiah ditutup pada level Rp15.978 per dolar AS pada Senin (20/5) sore. Koin Garuda melemah 23 poin atau kurang 0,14 persen dari perdagangan sebelumnya.
Begitu pula dengan suku bunga acuan Jakarta Interbank Dollar (Jisdor) Bank Indonesia (BI) yang melihat rupiah melemah ke Rp 15.980 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Mata uang di kawasan Asia bergerak berbeda. Mata uang Korea Selatan dilaporkan melemah 0,05 persen, peso Filipina 0,43 persen, yuan China 0,11 persen, dan dolar Singapura 0,03 persen.
Di tempat lain, baht Thailand menguat 0,28 persen, ringgit Malaysia 0,14 persen, rupee India 0,19 persen, dan dolar Hong Kong 0,04 persen.
Sementara itu, sebagian besar mata uang negara berkembang tampak melemah. Franc Swiss melemah 0,08 persen, dolar Kanada melemah 0,01 persen, dan pound Inggris melemah 0,05 persen. Sedangkan dolar Australia menguat 0,03 persen dan euro Eropa sebesar 0,04 persen.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, rupee melemah di tengah penguatan dolar AS. Menurut dia, investor terus mencermati kebijakan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) terkait suku bunga acuan.
The Fed sendiri disebut-sebut belum akan menaikkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat.
“Pasar juga akan fokus pada risalah pertemuan terakhir The Fed yang dijadwalkan pada Rabu,” kata Ibrahim dalam keterangannya.
Di sisi lain, The Fed juga mengindikasikan akan menurunkan suku bunga acuannya pada akhir tahun ini.
(mrh/sfr)
Tinggalkan Balasan