Menu

Mode Gelap

Internasional · 16 Jun 2024

Hamas Ogah Lanjut Nego Gencatan Senjata sebelum Israel Setop Agresi


					Hamas Ogah Lanjut Nego Gencatan Senjata sebelum Israel Setop Agresi Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Kelompok Hamas tidak mau melanjutkan perundingan gencatan senjata sampai Israel berhenti menyerang Gaza.

Hari ini, Jumat (31 Mei), Hamas mengumumkan posisinya kepada mediator seperti Qatar, Amerika Serikat, dan Mesir.

“Jika para agresor menghentikan perang dan serangan mereka terhadap rakyat kami di Gaza, kami siap mencapai kesepakatan penuh, termasuk perundingan komprehensif,” kata Hamas mengutip Al Jazeera, Jumat (31 Mei).

Keseluruhan perjanjian tersebut menyangkut pertukaran sandera di Gaza dan pembebasan tahanan Palestina dari penjara Israel.

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa Hamas dan faksi Palestina lainnya tidak bersedia berpartisipasi dalam negosiasi yang sedang berlangsung karena serangan terhadap warga sipil Israel.

Selain itu, Hamas mengaku selama ini ikut serta dalam perundingan dengan semangat yang “fleksibel” dan positif.

Pernyataan Hamas muncul setelah Israel mengebom Rafah. Israel mengatakan serangan itu “tidak disengaja” karena awalnya menargetkan sekelompok pejabat Hamas.

Namun, serangan udara membakar tenda pengungsi di Rafah dan ribuan pengungsi kehilangan tempat berlindung.

Sekitar 50 orang tewas dalam serangan tersebut. Tak lama kemudian, Israel mengumumkan bahwa mereka menguasai Koridor Philadelphia sepanjang 14 kilometer di perbatasan Gaza-Mesir.

Sejak Oktober 2023, pasukan Zionis menuduh Israel menggunakan koridor tersebut untuk menyelundupkan senjata. 36.000 warga Palestina tewas dalam operasi tersebut.

(ayah/Dna)

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Bom-bom Israel ke Gaza Mengalahkan Kebrutalan Perang Dunia 2

20 September 2024 - 08:14

Tabrakan Kereta di Ceko Tewaskan 4 Orang

20 September 2024 - 07:15

81 Warga Nigeria Tewas dalam Serangan Teroris Boko Haram

20 September 2024 - 05:15

Trending di Internasional