Jakarta, jurnalpijar.com —
Nilai tukar rupiah berada pada level Rp 16.253 per dolar AS pada Jumat (31/5) pagi. Mata uang Garuda menguat 11,5 poin atau 0,07 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia bergerak berbeda. Baht Thailand menguat 0,03 persen, peso Filipina menguat 0,25 persen, won Korea Selatan melemah 0,16 persen, dolar Hong Kong menguat 0,03 persen, dan dolar Singapura melemah 0,03 persen.
Sementara yen Jepang menguat 0,04 persen dan yuan China terlihat melemah 0,06 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Sementara mata uang utama negara maju mayoritas berada di zona merah. Euro Eropa dilaporkan melemah 0,10 persen, pound Inggris melemah 0,08 persen, dan dolar Australia melemah 0,03 persen. Franc Swiss menguat 0,01% dan dolar Kanada juga melemah 0,05%.
Analis pasar Lukman Leong memperkirakan rupiah akan menguat seiring turunnya imbal hasil obligasi AS menyusul data ekonomi PDB yang lebih lemah dari perkiraan.
“Penguatannya mungkin tidak signifikan mengingat investor masih menunggu dan mencermati data utama inflasi PCE AS malam ini,” kata Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Hari ini, Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak pada kisaran Rp16.150 per dolar AS – Rp16.300 per dolar AS.
(ldy/sfr)
Tinggalkan Balasan