Menu

Mode Gelap

Teknologi · 21 Jun 2024

Dewan Air Dunia Dorong Infrastruktur Air Bersih di Daerah Tertinggal


					Dewan Air Dunia Dorong Infrastruktur Air Bersih di Daerah Tertinggal Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Dewan Air Dunia (WWC) mendorong negara-negara untuk memprioritaskan investasi pada infrastruktur air di wilayah yang kurang terlayani dan tidak memiliki akses terhadap air bersih.

“Kita perlu mengadvokasi mekanisme pendanaan yang dapat memprioritaskan investasi di daerah-daerah yang kurang terlayani dan masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap air bersih,” kata Wakil Presiden WWC Eric Tardieu pada rangkaian World Water Forum (WWF) ke-10 dari Nusa Dua, Badung. . , Bali pada Senin (20/5).

“Kita harus memastikan bahwa investasi ini menjangkau mereka yang membutuhkan,” lanjutnya dalam diskusi panel bertajuk “OECD Roundtable on Water Finance: Water and Environmental Justice.”

Yang tak kalah penting untuk dihibahkan, menurutnya, adalah dukungan terhadap mekanisme pembiayaan praktik pengelolaan air berkelanjutan.

“Dan yang paling penting, kita harus mendukung mekanisme pendanaan yang mendorong praktik pengelolaan air ramah lingkungan, serta mengembangkan kerangka pemantauan dan evaluasi bersama,” kata Tardieu.

Tardieu juga menegaskan pendanaan harus mampu mendukung keadilan untuk memperoleh air bersih dan sumber daya lingkungan dengan mengatasi kesenjangan.

“Pertanyaan [yang muncul] pada panel tingkat tinggi ini adalah bagaimana pembiayaan dapat mendukung akses terhadap air dan keadilan lingkungan dengan mengatasi kesenjangan, menyediakan akses dan menunjukkan keterjangkauan, pengelolaan dorongan yang berkelanjutan… dan membangun masyarakat untuk mengatasi tantangan lingkungan dengan memilih pendanaan yang adil dan inklusif. strategi kerja,” ujarnya.

“Komunitas global harus bekerja untuk memastikan bahwa setiap orang berhak mendapatkan akses terhadap air bersih dan aman, terlepas dari kelas sosial-ekonomi atau lokasi geografis mereka, dan untuk memastikan bahwa air ditujukan untuk sanitasi,” lanjut Tardieu.

Sekadar informasi, negara-negara di dunia mempunyai waktu enam tahun lagi untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030, termasuk tujuan ke-6, yaitu mencapai akses terhadap air bersih dan sanitasi.

Menurut data UNICEF, saat ini terdapat 2,2 miliar orang atau separuh penduduk dunia yang tidak dapat mengakses air bersih.

Pemerintah Indonesia diketahui mendorong pembentukan Global Water Fund pada World Water Forum ke-10 untuk mengatasi ketimpangan anggaran dan mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 6, yaitu akses terhadap air bersih dan mencapai sanitasi untuk semua. .

Global Water Fund yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur air, mitigasi krisis atau bencana air, adaptasi perubahan iklim, serta mekanisme pemantauan, akan menjadi langkah tepat untuk mengatasi permasalahan air di seluruh dunia.

Pemerintah Indonesia sendiri membentuk Indonesia Water Fund (IWF) dalam upaya mendorong investasi dan penyediaan air bersih di seluruh Indonesia.

Keamanan air penjaga perdamaian

Sementara itu, pada KTT WWF ke-10 yang diselenggarakan di Nusa Dua, Senin, Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-78 Dennis Francis menegaskan kerja sama internasional adalah untuk mengatasi permasalahan terkait air dan ketahanan air yang ingin dicapai dalam langkahnya menjaga perdamaian. .

“Investasi dalam kerja sama air global merupakan investasi perdamaian sebagai awal untuk mencapai stabilitas pasokan air dalam jangka panjang,” kata Paus Fransiskus.

Menurutnya, masyarakat saat ini hidup di era di mana perdamaian antar negara mudah terganggu, termasuk karena permasalahan air.

Pragmatisme ini, kata Paus Fransiskus, mendorong masyarakat internasional untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk mencegah ketegangan dan konflik terbuka terkait masalah air.

Ia mengingatkan, ketahanan air sangat penting untuk mencapai masing-masing 70 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) karena kelancaran pencapaian tujuan SDG bergantung pada ketersediaan air.

Oleh karena itu, kata Paus Fransiskus, untuk menyelesaikan permasalahan air, masyarakat internasional harus bersatu dan bertindak secara strategis, serta memperkuat inisiatif kerja sama di bidang air.

WWF-10 yang baru diluncurkan juga diharapkan dapat mendorong kerja sama internasional untuk mengatasi permasalahan air.

WWF-10 yang diadakan di Nusa Dua, Bali pada tanggal 18-25 Mei membahas tentang konservasi air, air bersih dan sanitasi, ketahanan pangan dan energi, serta mitigasi bencana alam.

244 sesi diskusi terkait air pada WWF ke-10 diharapkan dapat membawa hasil nyata dalam pengelolaan air global.

(Antara/anak)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Risau Ancaman Starlink, China Bakal Buat Konstelasi Satelit Tandingan

20 September 2024 - 15:15

Teori Konspirasi Penembakan Trump Viral di X saat Musk Akui Dukungan

19 September 2024 - 04:14

Daftar Daerah Terancam Cuaca Ekstrem Saat Kemarau Mulai Menyapa

18 September 2024 - 21:15

Trending di Teknologi