Jakarta, jurnalpijar.com –
Delapan tahun telah berlalu sejak pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Vina (16) di Cirebon, Jawa Barat. Namun kesedihan masih tetap ada.
Ayah mendiang Veena, Vasanadi (55) menceritakan momen-momen terakhir anaknya. Ia masih ingat jelas saat-saat Veena menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit.
Kutipan detikJabar saat kejadian tahun 2016. Pada bulan Agustus, Vasanadi menerima kabar tentang Vin dari kakaknya. Vasanadi menerima informasi tersebut sekitar pukul 13.00.
Saat itu saya dapat informasinya jam 1 siang. Ada kerabat yang memberi tahu saya. Veena saat itu sudah ada di rumah sakit, kata Vasnadi.
Mendapat informasi tersebut, Vasadi dilarikan ke rumah sakit. Saat Vasnadi tiba di rumah sakit, ia menemukan Vin dalam keadaan hidup dengan luka di sekujur tubuhnya.
Semenit kemudian, Vasnadi melihat putri kesayangannya menghembuskan nafas terakhir. Veena meninggal karena luka di lengan ayahnya.
“Kondisinya kritis. Saat saya lihat, dia masih bernapas mungkin semenit. Setelah itu dia tidak sadarkan diri. Saya telepon dan dia tidak menjawab,” kata Wasanadi.
“Saya memeluknya saat itu. Saya hampir pingsan saat itu karena tidak tahan. Sedih sekali,” ujarnya.
Vasnadi pun berharap ketiga pelaku pembunuhan Veena yang saat ini masih melarikan diri, segera ditangkap dan diadili.
Veena dibunuh dan diperkosa pada tahun 2016. Di Agustus. Dia dibunuh bersama kekasihnya Muhammad Rizki (16).
Total ada 11 orang yang terlibat dalam pembunuhan ini. Namun polisi tidak menangkap ketiganya. Keberadaannya juga tidak diketahui.
Kini, kasus Veena kembali menjadi sorotan setelah kisahnya diangkat menjadi film layar lebar. Polda Jabar mengaku belum menutup kasus Wina dan masih terus mendalaminya.
Baca lebih lanjut di sini. (tim/tsa)
Tinggalkan Balasan