Menu

Mode Gelap

Olahraga · 25 Jun 2024

Kenapa Apriyani Hampir Tonjok Fadia?


					Kenapa Apriyani Hampir Tonjok Fadia? Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Pemain ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu mengungkap alasan dirinya nyaris mengalahkan Siti Fadia Ramadhanti saat latihan di Pelatnas Cipayung, Jakarta.

Kemarahan putra juara Malaysia Open 2022 pekan lalu, tepatnya Jumat (17/5) di Pelatnas Cipayung.

Apriyani/Fadia Juara Indonesia di Olimpiade Paris 2024 Jelang Olimpiade 2024, Apriyani/Fadia akan menjalani latihan intensif untuk meningkatkan performa di ajang empat tahunan tersebut.

Apriyani yang belum bisa pulih 100 persen dari cedera sapinya, sudah berupaya keras melakukan persiapan. Namun, ketertarikan semacam ini menimbulkan spekulasi.

Hal ini terjadi karena Apriyani merasa Fadia tidak memenuhi ekspektasi dalam praktiknya.

Dan untuk mengendalikan hati, kemarin saya ada pertandingan antara saya dan Fadia, jadi hari Jumat saya hampir bertengkar di sini, kata Apriyani dikutip detikcom.

“Karena aku banyak mikir. Jadi pas aku lupa dan nggak bisa kontrol, dilepas. Keluarnya saat aku lihat Fadia tak suka dengan pikiranku, tak tahan dengan hawa nafsu saat aku membutuhkannya. Kekuatan dan daya tahannya tentu saja saya tidak bisa bermain, itu bukan jenis latihan, jadi itu yang saya kalahkan,” kata Apriyani.

Gara-gara keributan itu, Apriyani nyaris menabrak Fadia. Diakui Apri, kejadian ini terjadi akibat kehilangan tenaga sedikit.

“Kemarin saya ada pertandingan, saya hampir mengalahkan Fadia. Saya hampir mengalahkan Fadia kemarin karena dianggap sepengetahuan saya. Tidak ada yang baru. Saya terluka, saya seperti api dan lupa kontrol,” kata Apriyani.

“Iya, mulai hari itu masalah langsung selesai. Dia akhirnya melihat perasaanku, aku pun melakukan hal yang sama padanya. Kita saling pandang untuk mendapat ulasan. Kita akhirnya saling mengingat,” lanjut Apri.

Olahragawan berusia 26 tahun itu mengaku hubungannya dengan Fadia semakin membaik karena kedua pemain cepat menyadari kesalahan satu sama lain.

“Banyak yang diisolasi. Sampai masuk pemain ganda putra, Fajar [Alfian] dan lain-lain. Tapi kemudian selesai.

“Iya, kita saling mendukung karena cinta dan kepedulian, jadi ada perasaan yang luar biasa. Ya, ini salah satu kelebihan kita,” kata Apri.

Dari kegalauan tersebut, Apriyani mendapat hikmah penting untuk sangat berhati-hati dalam mengendalikan emosi. Selain itu, kita sekarang berada pada saat yang krusial dalam Olimpiade di Paris.

“Saya lindungi dia yang menyerah, tapi ada tujuannya. Ya, kami berusaha melakukannya karena kami ingin memenangkan setiap pertandingan. Bukan hanya Singapura, Indonesia Open, tapi Paris juga. Bagaimana kita melakukannya dan tidak jangan terlalu banyak berpikir, apa yang harus kita lakukan?

(Juni/Juni)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Klasemen Paralimpiade 2024 Negara ASEAN Usai Indonesia Raih Emas

20 September 2024 - 13:14

FISIP UI Open Resmi Jadi Bagian Kalender Nasional PBSI

20 September 2024 - 02:15

Tembus 4 Detik, Modal Veddriq Raih Emas Olimpiade 2024

19 September 2024 - 05:15

Trending di Olahraga