Jakarta, jurnalpijar.com —
Neta Auto Indonesia (NAI), distributor mobil listrik Neta dalam negeri, menggelar upacara produksi massal V-II Completely Knock Down (CKD) di Bekasi, Jawa Barat.
Direktur Brand dan Pemasaran NAI Yusuf Anshori mengatakan produksinya akan ditingkatkan menjadi 10 ribu unit per tahun dan kapasitas produksi tersedia hingga 30 ribu per tahun.
“30 ribu itu kapasitas produksi di Handal. Itu kapasitas, bukan target. Tahap awal (target) 10 ribu pada 2024 hingga 2025,” ujarnya, Jumat (31/05).
Pabrik perakitan Neta V-II berlokasi di fasilitas milik PT Handal Indonesia Motor di Pondok Ung, Bekasi, Jawa Barat. Perakitan pertama model ini berlangsung beberapa hari setelah peluncuran V-II pada 22 Mei.
Kong FanLong, salah satu pendiri dan salah satu ketua Neta Auto, mengatakan perakitan lokal ini menandai langkah penting dalam upaya Neta memperkuat posisinya di pasar mobil listrik Indonesia.
“Sekaligus mendukung program pemerintah untuk meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN),” ujarnya di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (31/5).
Ia menilai momen pelantikan ini merupakan momen bersejarah penting bagi Neto yang diharapkan berhasil melebarkan sayap di Indonesia.
“Kami yakin langkah ini tidak hanya akan memperkuat posisi kami di pasar, tapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan industri otomotif Tanah Air,” ujarnya.
Untuk Neta V-II, TKDN diklaim menguasai 44 persen berkat dukungan pasokan komponen baterai dari PT Gotion Green Energy Solutions Indonesia selaku pemasok baterai Lithium Ferro Phosphate (LFP).
Sejak diperkenalkan pada pameran kendaraan listrik Periklindo 2024, Neta V-II telah berhasil mendaftarkan hingga 200 unit SPK. Dalam peluncuran resminya, Neta menyebutkan harga V-II yang merupakan model V facelift yang diimpor dari China adalah Rp 299 juta.
“Kedepannya kami juga berharap pabrik ini dapat menjadi basis produksi untuk mendukung ekspor produk Neta Indonesia ke seluruh dunia,” tutup Kong FanLong. (bisa/fea)
Tinggalkan Balasan