Jakarta, jurnalpijar.com —
Anggota Komisi I DPR Mayjen Purn TB Hasanuddin menyarankan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) memburu pelaku peretasan Pusat Data Nasional (PDN).
Semasa menjabat di Komisi I DPR, Hasanuddin mengajak Kepala BSSN Hinsa Siburian berbicara empat mata untuk mengejar usulannya.
“Jika ada seseorang yang ingin mengikuti dan menemukannya, apakah kamu pikir kamu ingin melindungi orang itu?” kata Hasan.
“Saya, Tuan,” jawab Hinsa.
“Oke. Kita akan bicara satu sama lain nanti.”
Hassan lah yang pertama kali memastikan identitas pelaku peretasan PDN. Namun Hinsa mengaku hingga saat ini belum mengetahui identitasnya.
Menurutnya, BSSN telah menemukan tanda-tanda yang belum dieksplorasi dan dikembangkan.
Hinsa mengaku telah menerima usulan dari 19 negara yang menjalin kerja sama dengan Indonesia di bidang keamanan nasional. Namun, mereka belum bisa memberikan izin tersebut karena penyelidikan atas insiden peretasan tersebut masih berlangsung.
“Beliau juga menawarkan, dan karena masih dalam proses pemeriksaan forensik, kita tunggu dulu hasil dari tim kita, baru kita koordinasikan bentuk kerja samanya,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Hasan mengaku dirinya atau timnya hanya akan membantu BSSN. Hasan menilai negara tidak boleh menyerah pada peretas yang hanya menyerang satu orang atau satu kelompok.
“Saya kira ini memperkuat tim Anda. Dan kami buktikan anak ini mampu,” kata Hassan.
“Kejahatan ini hanya dilakukan oleh satu orang, mungkin kelompok kecil. Sementara kita antre. Jenderal, anggota parlemen, menteri, wakil menteri ya. Kita antre. Kita kalah. Hanya negara yang kalah.” .Kita punya pembebas juga,” kataku. Semoga begitu,” katanya.
(thr/bmw)
Tinggalkan Balasan