Jakarta, jurnalpijar.com –
Menteri Koordinator Sumber Daya Air dan Investasi Luhut Bansar Pandjitan mengatakan Indonesia bisa melampaui Singapura dan Hong Kong jika membuka kantor regional.
Family Office adalah perusahaan manajemen investasi dan manajemen kekayaan independen untuk keluarga kaya. Hal ini bertujuan untuk pertumbuhan berkelanjutan dan transfer kekayaan antargenerasi.
Luhut menjelaskan, banyak negara di dunia yang menerima kekayaan orang kaya. Dua di antaranya berada di Asia, yakni Singapura dengan 1.500 kantor keluarga dan Hong Kong dengan 1.400 kantor keluarga.
Namun, Luhut mengatakan situasi geopolitik Hong Kong belakangan ini berubah. Pada saat yang sama, Singapura sedang mengalami perubahan dalam peraturan investasinya.
Menurut Luhut, hal ini meningkatkan risiko dan ketidakpastian bagi investor di dalam negeri. Oleh karena itu, Indonesia berpeluang mendirikan kantor keluarga untuk menerima dana bersama.
Lohut mengatakan, “Hal inilah yang menjadikan Indonesia berpeluang menjadi alternatif pendirian Wealth Management Company (WMC), karena perekonomian kita sangat stabil, lingkungan politik juga stabil, dan cara pandang geopolitik netral.” dia berkata. Akun Instagram resminya, @luhut.pandjaitan, pada Senin (1/7).
Ia kemudian mengatakan, dirinya dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan rapat terbatas untuk membahas rencana kantor keluarga tersebut.
Luhut mengatakan, meski Indonesia mempunyai potensi untuk membangun WMC, namun banyak hal yang perlu dilakukan untuk memaksimalkan potensi pengembangannya.
[Gambas: Instagram]
Menurutnya, berbagai kementerian/lembaga harus berbuat lebih banyak untuk mengembangkan ekosistem WMC di Tanah Air. Hal ini mencakup perencanaan dan peraturan perpajakan yang mendukung aset asing, keamanan dan fasilitasi politik dan pemerintah, penyedia layanan pengelolaan kekayaan, dan dukungan bisnis.
Luhut mengatakan, “Untuk mengejar identifikasi kantor keluarga di Tanah Air, kami sepakat untuk membentuk tim yang bertanggung jawab merencanakan dan mengatur pelaksanaan program.”
Jokowi menginvestasikan 500 miliar dolar atau sekitar 8.178,8 juta franc Rwanda (dengan kurs 16.357 rupiah) untuk membangun kantor pusat yang mengelola aset orang-orang mega-kaya atau ultra-kaya. .
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Baru Sandiga Uno mengatakan, kapasitas pengelolaan keuangan kantor keluarga di dunia mencapai 11,7 triliun dolar atau sekitar 179,91 juta dolar. Indonesia berupaya mengatasi beberapa kemungkinan ini.
“Kalau Indonesia hanya menarik 5 persen, kita bicara 500 miliar dolar, itu jumlah yang besar dalam beberapa tahun ke depan,” kata Sandi, Senin. / 7).
Di Indonesia, Sandy mengaku ingin belajar dari Singapura, Dubai, dan Hong Kong dalam mengelola kantor keluarga. Banyak tempat yang menjadi calon kantor keluarga di Indonesia.
Pertama, dalam mempertimbangkan masalah hukum, IKN sudah punya, tapi yang paling banyak menerima permintaan dari organisasi internasional adalah Bali.
(mrh/pta)
Tinggalkan Balasan